News  

Harga Minyak Goreng Meroket, Komunitas Warteg Nusantara Minta Pemerintah Turun Tangan

Naiknya harga minyak goreng berdampak negatif ke para pengusaha Warung Tegal atau Warteg. Ketua Umum Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengungkapkan pihaknya mengeluhkan adanya kenaikan harga minyak tersebut.

“Kemarin pertemuan Korwil Jakbar juga disinggung sekarang minyak cukup naik harganya dan Warteg ini juga gelisah karena aturan minyak curah juga tidak boleh, karena harus beli kemasan,” kata Mukroni saat dihubungi, Senin (1/11).

Mukroni mengungkapkan naiknya harga minyak membuat produksi makanan para pengusaha Warteg jadi tidak maksimal. Ia mengatakan pihaknya harus memilih mengurangi menu gorengan. “Iya betul (mengurangi menu gorengan),” ujar Mukroni.

Mukroni meminta pemerintah tidak tinggal diam dengan kenaikan minyak goreng tersebut. Ia berharap harga bisa kembali normal lagi “Ini pemerintah harus ikut turun tangan supaya minyak murah,” ungkap Mukroni.

Bukan tanpa alasan Mukroni menginginkan hal tersebut. Sebab, kata Mukroni, sampai saat ini para pengusaha Warteg juga belum sepenuhnya bangkit. Sehingga adanya kenaikan harga minyak bisa menambah kesulitan

“Mengenai kondisinya masih belum, perkembangan omzet belum signifikan, masih merayap karena daya beli masyarakat juga masih rendah, itu di jakarta. Kalau di luar Jakarta di Jabodetabek teman-teman bilang katanya semakin terpuruk, semakin susah untuk mendapatkan omzet naik,” tutur Mukroni.

Harga minyak goreng kemasan bermerek 1 sempat dibanderol Rp 17.650 per kg atau naik 0,57 persen atau Rp 100. Sementara harga minyak goreng kemasan bermerek 2 juga naik 0,59 persen atau Rp 100 menjadi Rp 17.150. {kumparan}