Simulasi Koalisi Partai dan Prediksi Capres-Cawapres 2024

Mencermati perkembangan politik terkini. Kemungkinan terwujudnya koalisi antara PDIP dan Gerindra makin menguat. Total kursi DPR kedua partai 206 kursi atau 35,8%.

Boleh dikata paket Prabowo-Puan berpotensi besar bakal terwujud. Isyarat kedua partai akan berkoalisi sudah dapat terbaca oleh publik. Walau tidak menutup kemungkinan koalisi PDIP dan Gerindra bakal kandas.

Simulasi kedua, PKB akan merapat ke koalisi PDIP dan Gerindra. Dengan demikian koalisi ini menjadi partai pengusung dengan jumlah kursi paling gemuk, 264 kursi atau 45,9%. Hampir mayoritas.

Simulasi ketiga adalah koalisi NasDem, PKS, PAN dan PPP dengan 172 kursi. Setara dengan 29,9%. Koalisi NasDem, PKS, PAN dan PPP membuka peluang duet Anies Baswedan – Ridwan Kamil, Anies Baswedan – Gatot Nurmantyo atau Anies – Sandi.

Kans duet Anies-GN masih terbuka lebar. Duet sipil dan militer. Tergantung lobby-lobby politik Gatot Nurmantyo terhadap partai politik, khususnya PKS, PAN, NasDem dan PPP.

Ridwan Kamil kita kenal cukup dekat dengan NasDem. Bahkan dalam Pilgub Jawa Barat tahun 2018, NasDem salahsatu partai pengusung Kang Emil. Panggilan akrab Ridwan Kamil.

Selain paket Anies-Emil dan Anies-GN tidak menutup kemungkinan koalisi ini mengusung duet Anies – Ganjar. Terbukanya peluang koalisi Golkar, PKS, PAN dan PPP. Duet Anies Baswedan – Ganjar Pranowo.

Kemungkinan lain adalah paket koalisi; Demokrat, PAN, PKS dan PPP. Total 167 kursi atau 29% kursi DPR. Duet Anies Baswedan – AHY.

Simulasi keenam, koalisi Golkar dan PKB. Koalisi unik. Disebut unik karena jumlah kursi Golkar 85 dan PKB 58 kursi. Total 143 kursi atau 24,8%.

Koalisi Golkar dan PKB menduetkan Ganjar Pranowo – Airlangga Hartarto. Bisa jadi pula NasDem bakal bergabung dengan koalisi Golkar – PKB. Bila simulasi koalisi ini terbentuk menjadi koalisi terbesar kedua setelah koalisi PDIP dan Gerindra.

Kedelapan, simulasi koalisi Golkar, PKS dan PPP. Koalisi ini memiliki 154 kursi (26,7%). Calon yang akan diusung duet Anies Baswedan – Airlangga Hartarto.

Kesembilan, simulasi koalisi Golkar, PKB dan PPP dengan total 162 kursi (28%). Duet Airlangga Hartarto-Muhaimin Iskandar.

Kesepuluh, koalisi PKB, PKS dan PPP. Total 127 kursi (22%). Duet Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Bila koalisi ini terwujud menjadi catatan sejarah perpolitikan pertama di Indonesia. Koalisi nasional pertama dalam sejarah partai berbasis massa Islam.

Bila koalisi ini gagal. Peluang koalisi antara PKS, PAN dan NasDem bisa menjadi alternatif duet pencalonan Anies Baswedan – Ganjar Pranowo atau Anies – Sandi.

Simulasi ini akan memperkuat asumsi yang berkembang selama ini di masyarakat. Masih dinamisnya paket simulasi koalisi kecuali PDIP dan Gerindra.

Prediksi munculnya tiga atau empat bursa Calon Presiden pada Pilpres 2024 mengerucut kepada 4 nama, yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto.

Bandung, 25 Rabiul Akhir 1443/30 November 2021
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial