Akhiri Penantian 30 Tahun, Ini Perjalanan Honda Sabet Titel Juara F1 Berkat Max Verstappen

Pabrikan asal Jepang, Honda, akhirnya kembali membawa pembalapnya menjadi juara dunia Formula One (F1) setelah berpuasa 30 tahun lamanya. Puasa gelar mereka berakhir, setelah Max Verstappen menjadi juara dunia F1 2021.

Sebagai salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia, Honda sudah lama bermimpi untuk memiliki juara dunia F1. Mereka kemudian berhasil melakukannya bersama beberapa pembalap legendaris.

Pada periode pertamanya, Honda mencoba untuk tampil pada 1964. Sayang, mereka tak memperoleh banyak keberhasilan, sebelum akhirnya menarik diri pada akhir 1968.

Honda kemudian meraih kesuksesan di periode kedua. Tepatnya pada 1980-an hingga awal 1990-an. Kali ini, Honda hanya berperan sebagai pemasok mesin untuk beberapa tim.

Honda kemudian berhasil meraih banyak kesuksesan. Dimulai dari Nelson Piquet (1987), Alain Prost (1989), dan tiga gelar yang diberikan oleh Ayrton Senna pada 1988, 1990, dan 1991. Sayang, Honda meninggalkan F1 lagi pada akhir 1992.

Namun, Honda tampak jika tidak betah berlama-lama jauh dari F1. Mereka kemudian masuk ke F1 untuk ketiga kalinya pada 2000. Mereka sekali lagi turun sebagai pemasok mesin untuk tim BAR dan Jordan.

Prestasi terbaik mereka tercipta pada 2004, ketika berhasil menempati posisi kedua klasemen konstruktor. Hal itu diraih berkat kinerja apik Jenson Button yang menang beberapa balapan.

Hal tersebut membuat Honda optimistis dan mengambil alih tim BAR pada 2006. Mereka mengandalkan duet Button dan Rubens Barrichello. Sayang, performa mereka menurun, sebelum krisis keuangan global memaksa mereka kembali mundur pada penghujung 2008.

Lahirnya era mesin hybrid V6 membuat Honda kembali tertarik ke F1. Mereka kemudian menjalin kerja sama dengan McLaren pada 2016. Namun, hubungan ini berjalan buruk.

Pihak McLaren menuntut Honda untuk menggunakan mesin dengan filosofi Size Zero. Itu artinya, Honda harus berusaha untuk membuat mesin sekecil mungkin, agar menjaga mobil McLaren ramping.

Hal tersebut membuat Honda kesulitan. Walau dapat membuatnya, Honda harus mengorbankan daya tahan mobil. Akibatnya, Honda diejek oleh McLaren dan bahkan pembalapnya, Fernando Alonso ikut mengecilkan Honda.

Walau demikian, Red Bull melihat potensi dimiliki oleh Honda. Apalagi ketika itu konstruktor berbendera Austria tersebut sedang memiliki hubungan buruk dengan penyedia mesinnya, Renault.

Red Bull lalu bekerja sama dengan Honda mulai 2018. Tetapi, tim Scuderia Toro Rosso dikorbankan untuk menjadi laboratorium berjalan. Setelah dianggap berhasil, Honda mulai memasok mesin untuk Red Bull pada 2019.

Sayang, Honda memutuskan untuk mundur dari kompetisi F1 lagi di akhir 2021. Mereka pun mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk membantu Verstappen menjadi juara F1 2021, setelah 30 tahun sejak Ayrton Senna. {okezone}