Kaleidoskop 2021: 19 Tahun Menanti, Piala Thomas Akhirnya Pulang Ke Indonesia

PIALA Thomas telah digelar sebanyak 31 kali sejak 1949. Indonesia adalah tim tersukses di Piala Thomas dengan koleksi 14 gelar juara. Akan tetapi, butuh waktu 19 tahun bagi Indonesia untuk kembali menjadi juara Piala Thomas usai meraih gelar ke-13 pada 2002 silam.

Sebelum 2002, Indonesia menjadi kampiun Piala Thomas pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, dan 2000.

Gelar juara teranyar Indonesia didapatkan kala berlaga di Piala Thomas 2020. Sekadar informasi, Piala Thomas edisi ke-31 ini tertunda selama kurang-lebih setahun karena pandemi Covid-19.

Alhasil, penyelenggaraannya baru berjalan pada 2021. Akan tetapi, nama turnamen ini tetap Piala Thomas 2020 meski diselenggarakan pada tahun ini.

Untuk Piala Thomas 2020, Denmark terpilih sebagai tuan rumah dengan Ceres Arena, Aarhus, sebagai tempat bertanding pada 9-17 Oktober 2021. Ceres Arena pun menjadi saksi bisu kembalinya Indonesia menjadi juara Piala Thomas usai 19 tahun menanti.

Gelar juara didapatkan Indonesia usai mengalahkan juara bertahan China dengan skor meyakinkan 3-0. Sayangnya, saat menjadi juara, bendera merah-putih tidak berkibar karena Indonesia menerima hukuman dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

Alhasil, saat lagu Indonesia Raya berkumandang, bendera PBSI yang berkibar sebagai gantinya. Hal itu menjadi bahan pembicaraan hangat, bahkan hingga sekarang.

Meski begitu, gelar juara Piala Thomas tetaplah menjadi fokus utama karena merupakan yang pertama dalam 19 tahun terakhir. Sayangnya, Indonesia gugur di perempatfinal Piala Uber 2020 karena kalah dari Thailand.

Meski terasa kurang lengkap tanpa keberhasilan di Piala Uber, masyarakat Tanah Air tetap antusias menyambut gelar juara Piala Thomas. Bagaimana tidak, masyarakat sudah menunggu lama untuk melihat trofi Piala Thomas kembali ke Tanah Air.

Indonesia beberapa kali mencoba untuk memulangkan trofi Piala Thomas usai juara pada 2002. Akan tetapi, mereka gagal karena persaingan ketat dalam turnamen tersebut. Ini kilas balik perjalanan Indonesia untuk jadi juara Piala Thomas lagi usai 2002:

5. China Berkuasa di Piala Thomas 2004-2012

Usai juara Piala Thomas 2002, Indonesia gagal menjadi yang terbaik dalam lima edisi berikutnya. China, yang sebelum 2002 baru empat kali juara, menjelma menjadi penguasa Piala Thomas.

Bagaimana tidak, Negeri Tirai Bambu itu juara dalam lima edisi beruntun (2004-2012). Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia mencapai semifinal pada 2004, 2006, dan 2008.

Indonesia hampir memutus catatan buruk mereka pada 2010, tetapi mereka kalah dari China dengan telak 0-3 di partai puncak. Pada 2012, Indonesia justru gugur di perempatfinal karena kalah 2-3 dari Jepang.

4. Indonesia Dijegal Musuh Bebuyutan di Semifinal Piala Thomas 2014

Indonesia mencoba bangkit di Piala Thomas 2014, yang berlangsung di New Delhi, India, usai terjegal di perempatfinal pada edisi sebelumnya. Indonesia pun melaju cukup mulus sejak fase grup hingga mengalahkan Korea Selatan di perempatfinal.

Namun, Indonesia justru gagal di semifinal. Bersua Malaysia yang merupakan musuh bebuyutan, Indonesia kalah telak 0-3. Di final, Malaysia kalah 2-3 dari Jepang yang meraih gelar juara Piala Thomas pertama mereka.

3. Indonesia Kalah dari Juara Baru di Final Piala Thomas 2016

Trofi Piala Thomas 2012 menjadi milik Jepang yang juga menandai gelar juara pertama mereka di turnamen ini. Seperti 2012, hal serupa terjadi lagi di Piala Thomas 2016 yang berlangsung di Kunshan, China. Kali ini, Denmark yang akhirnya meraih gelar juara Piala Thomas pertama mereka.

Ironisnya, Denmark menjadi juara usai mengalahkan Indonesia yang merupakan tim tersukses di Piala Thomas dengan koleksi 13 trofi pada waktu itu. Indonesia kalah tipis 2-3 dari Denmark di partai puncak.

2. China Kembali Jadi Momok untuk Indonesia di Semifinal Piala Thomas 2018

China jadi momok untuk Indonesia di Piala Thomas 2018 yang berlangsung di Bangkok, Thailand. Setelah lama tidak juara, Indonesia mencoba peruntungan mereka lagi kali ini.

Sayang, China kembali menjadi batu sandungan untuk Indonesia. Bertemu di semifinal, Indonesia kalah telak 1-3 dari China. Negeri Tirai Bambu akhirnya menjadi juara usai menang 3-1 atas Jepang di partai puncak.

1. Indonesia Akhirnya Lewati Hadangan China di Final Piala Thomas 2020

China adalah tim tersukses kedua di Piala Thomas dengan koleksi 10 trofi. Negeri Tirai Bambu pun kerap bersua Indonesia di final Piala Thomas.

Bertemu di lima final Piala Thomas, China menang tiga kali dan sisanya menjadi milik Indonesia. Akan tetapi, Indonesia bisa memperbaiki rekor pertemuan dengan China di final Piala Thomas pada 2020.

Bukan unggulan di Piala Thomas 2020, Indonesia membuat kejutan dengan melaju mulus sejak fase grup. Usai menjadi juara Grup A, Indonesia mengalahkan Malaysia (perempatfinal, 3-0) dan Denmark (semifinal, 3-1).

Rentetan kemenangan membawa Indonesia ke partai puncak untuk bersua juara bertahan China di Ceres Arena, Minggu 17 Oktober 2021. Indonesia tampil dominan dengan mengalahkan China, yang tidak diperkuat para wakil terbaiknya di Piala Thomas 2020, dengan skor telak 3-0.

Sekadar informasi, tiga wakil Indonesia yang menyumbang poin di final adalah Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), dan Jonatan Christie (tunggal putra). Ginting mengalahkan Lu Guangzu 18-21, 21-14, dan 21-16.

Lalu, Fajar/Rian menundukkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong 21-12 dan 21-19. Terakhir, Jonatan membungkam Li Shi Feng 21-14, 18-21, dan 21-14.

Keberhasilan ini membuat Indonesia meraih gelar juara Piala Thomas ke-14 mereka usai 19 tahun menunggu. Pada Jumat 5 November 2021, trofi Piala Thomas pun tiba di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. {okezone}