Andi Akmal Pasluddin: Santri Adalah ‘Iron Stock’ Untuk Lanjutkan Roda Kehidupan Berbangsa

Anggota DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan, memiliki kekuatan sumber daya manusia (SDM) adalah hal yang penting guna mengisi berbagai sektor dalam upaya menjalankan roda bangsa mulai dari ekonomi, politik, sosial hingga budaya.

Menurutnya santri adalah iron stock untuk melanjutkan berjalannya roda kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas baik secara wawasan keilmuan maupun mental kerohanian, akan menjadi standar majunya bangsa kita ke depannya,” tutur Akmal di Ar Rahman Quranic Learning (AQL) Islamic Center Sulsel, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyerukan kepada para wisudawan pada khususnya, dan kepada seluruh hadirin yang hadir pada kesempatan wisuda akbar agar memperkuat nilai-nilai keagamaan sebelum memperlebar pengetahuan pada keahlian umum lainnya. Menurutnya, saat ini banyak orang pandai tetapi moralnya tidak cukup.

Banyak orang berkemampuan tinggi baik wawasan, keahlian dan manajemennya, akan tetapi akhlaknya tidak cukup, sehingga apa yang dipelajari menjadi ilmu yang rusak.

Akmal melanjutkan, segala pencapaian umat manusia itu bukan sekedar atas kehebatan manusia itu sendiri.

Namun di balik itu ada anugerah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa, di mana manusia mendapat rahmat dan kasih sayang, sehingga dapat maju dan berkembang secara beradab dan penuh keharmonisan.

“Kita semua menjadi kuat karena mental dan pemikiran kita yang dekat kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT. Sesungguhnya kekuatan itu berasal dari jiwa-jiwa yang bersih yang selalu berzikir kepada sang pencipta.

Dan sesungguhnya kelemahan itu berasal dari kelemahan jiwa yang selalu menjauh dari amalan tuntunannya, baik perintah maupun larangan,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI tersebut.

Legislator dapil Sulawesi Selatan II itu berharap, ke depannya putra-putri dari Indonesia timur dapat menjadi tokoh-tokoh bangsa yang berkualitas dan berintegritas. Berkualitas dari sisi keilmuan dan skill yang dimiliki, dan berintegritas dari sisi keagamaan dan pengendalian rohaninya.

“Kita semua di hadapan Tuhan Yang Maha Esa adalah sama. Tidak ada yang berbeda kecuali takwanya. Untuk itu mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan.

Semoga di masa yang akan datang akan muncul manusia-manusia yang berkualitas, berintegritas, dirahmati Yang Maha Kuasa, disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia,” pungkas Akmal menutup pernyataannya. {dpr}