News  

Esemka Makin Tertinggal Jauh, Mobnas Vietnam ‘VinFast’ Bangun Pabrik Baterai di AS

VinFast yang merupakan produsen otomotif asal Vietnam alias mobnas Vietnam, akan melakukan gebrakan dengan rencana membangung pabrik baterai mobil listrik di Amerika Serikat.

Nantinya pabrik yang dibangun di lahan yang luas dan menggunakan teknologi canggih tersebut, untuk mendukung VinFast yang gencar memasarkan mobil listriknya di luar negeri, termasuk Amerika Serikat.

Hal tersebut diutarakan oleh, Le Thi Thu Thuy Wakil Ketua Vingroup dan CEO VinFast Global. Dikutip VIVA Otomotif dari Reuters, Senin 10 Januari 2022, Le Thi Thu Thuy menjelaskan bahwa nantinya pabrik baterai khusus mobil EV itu akan tergabung dalam kawasan manufaktur VinFast yang luas.

Nantinya jika pabriknya sudah selesai dibangung, VinFast bisa menjadi ancaman bagi merek ternama seperti Tesla dan General Motor, yang telah lama mengeruk pasar otomotif di Amerika Serikat.

Selain itu, keseriusan pabrikan asal Vietnam ini pada mobil listrik, membuat VinFast jadi pabrikan pertama yang akan berhenti memproduksi mobil konvensional dan beralih ke elektrifikasi pada akhir 2022.

Kemudian VinFast akan mulai memproduksi mobil EV di Amerika Serikat pada akhir 2024 mendatang. Selain mobil keluarga, Thuy juga mengaku jika nantinya VinFast juga akan memproduksi bus bertenaga listrik.

Istimewanya VinFast juga sedang mengincar Jerman sebagai lokasi pabrik berikutnya, selain itu VinFast telah membangun pabrik sel baterai di Vietnam. Hal ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menciptakan baterai mobil listrik secara mandiri.

Pasalnya sejak beberapa bulan lalu, masalah rantai pasokan baterai telah menyebabkan penundaan produksi kendaraan mobil listrik dan menyebabkan inden di seluruh dunia.

Untuk menangani masalah itu, sejumlah produsen otomotif kini memilih membangun pabrik baterai mobil EV sendiri, sehingga tidak bergantung kepada pemasok baterai.

Untuk mencapai target tersebut, VinFast telah melakukan investasi sebesar US$ 174 juta atau setara Rp 2,5 triliun untuk memproduksi baterai sendiri. Perusahaan mengklaim dapat memproduksi sebanyak 100 ribu paket baterai per tahun, lalu akan terus ditingkatkan menjadi satu juta paket per tahun.

“Kini era pengiriman mobil ke seluruh dunia sudah berakhir, apalagi sejak dunia diserang virus corona. Makanya agar memenangkan pasar, harus punya pabrik yang dekat dengan pasarnya,” pungkas Thuy.

Ketika VinsFast punya rencananya yang matang untuk bertarung di dunia otomotif, sementara Esemka? {viva}