News  

Survei LIPI, Elektabilitas Golkar 10,2 Persen

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis hasil survei elektabilitas partai politik (parpol). Hasilnya hanya enam parpol bisa menempatkan wakilnya di DPR, jika merujuk ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Partai tersebut ialah PDIP (24,1 persen), Partai Golkar (10,2 persen), Partai Gerindra (9,1 persen), PKB (6,0 persen), PPP (4,9 persen) dan Partai Demokrat (4,4 persen). Partai lainnya mendapatkan suara kurang dari 4 persen. Peneliti LIPI, Syamsuddin Haris menilai, jika hasil pemungutan suara sama dengan survei lembaganya, maka tujuan ambang batas parlemen tercapai. Partai peserta pemilu untuk pemilihan selanjutnya bisa dikurangi. “Mudah-mudahan (hasil pemilu sama dengan survei). Sebab salah satu tujuan ambang batas parlemen itu supaya jumlah parpol lebih sedikit,” kata Syamsuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/7/2018). Menurutnya, jumlah partai yang sedikit lebih baik untuk demokrasi di Indonesia. Jika jumlah partai tidak terlalu banyak, pengambilan kebijakan di parlemen bisa berlangsung lebih cepat. “Poinnya pada efektivitas jadi kalau bisa pemilu yang akan datang itu tinggal 5 atau 6 parpol itu akan bagus sekali dampaknya bagi demokrasi kita,” katanya. Survei LIPI dilakukan pada 26 April hingga 9 Mei 2018. Margin of error diklaim sebesar 2,14 %. Metodologi yang digunakan multistage random sampling dengan sebaran responden laki-laki dan perempuan masing-masing 50 persen. Hasil untuk partai lainnya yaitu PKS 3,7 persen, Perindo 2,6 persen, PAN 2,3 persen, Nasdem 2,1 persen, Hanura 1,2 persen, PBB 0,7 persen, Partai Garuda 0,2 persen, PSI 0,2 persen, Partai Berkarya 0,2 persen. Sedang yang tidak menjawab sebesar 26,1 persen dan responden golput sebanyak 2,0 persen Radar Aktual

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis hasil survei elektabilitas partai politik (parpol). Hasilnya hanya enam parpol bisa menempatkan wakilnya di DPR, jika merujuk ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Partai tersebut ialah PDIP (24,1 persen), Partai Golkar (10,2 persen), Partai Gerindra (9,1 persen), PKB (6,0 persen), PPP (4,9 persen) dan Partai Demokrat (4,4 persen). Partai lainnya mendapatkan suara kurang dari 4 persen.

Peneliti LIPI, Syamsuddin Haris menilai, jika hasil pemungutan suara sama dengan survei lembaganya, maka tujuan ambang batas parlemen tercapai. Partai peserta pemilu untuk pemilihan selanjutnya bisa dikurangi.

“Mudah-mudahan (hasil pemilu sama dengan survei). Sebab salah satu tujuan ambang batas parlemen itu supaya jumlah parpol lebih sedikit,” kata Syamsuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Menurutnya, jumlah partai yang sedikit lebih baik untuk demokrasi di Indonesia. Jika jumlah partai tidak terlalu banyak, pengambilan kebijakan di parlemen bisa berlangsung lebih cepat.

“Poinnya pada efektivitas jadi kalau bisa pemilu yang akan datang itu tinggal 5 atau 6 parpol itu akan bagus sekali dampaknya bagi demokrasi kita,” katanya.

Survei elektabilitas parpol ini dilakukan pada 26 April hingga 9 Mei 2018. Margin of error diklaim sebesar 2,14 %. Metodologi yang digunakan multistage random sampling dengan sebaran responden laki-laki dan perempuan masing-masing 50 persen.

Hasil untuk partai lainnya yaitu PKS 3,7 persen, Perindo 2,6 persen, PAN 2,3 persen, Nasdem 2,1 persen, Hanura 1,2 persen, PBB 0,7 persen, Partai Garuda 0,2 persen, PSI 0,2 persen, Partai Berkarya 0,2 persen. Sedang yang tidak menjawab sebesar 26,1 persen dan responden golput sebanyak 2,0 persen.