Jelang Tandang Ke Lille, Tuchel: Kalau Tak Bisa Naik Pesawat, Saya Bakal Nyetir Sendiri

Pembekuan aset Roman Abramovich oleh pemerintah Inggris berdampak besar kepada Chelsea. Pada Kamis (10/3) lalu, Pemerintah Inggris membekukan aset milik taipan Rusia itu termasuk The Blues yang merupakan milikinya.

Keputusan ini dibuat karena berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina. Inggris dan sebagian besar negara di Eropa berada di kubu Ukraina. Abramovich sendiri memiliki koneksi dengan Pemerintah Rusia.

Salah satu sanksi yang diberikan kepada Chelsea adalah pemotongan biaya perjalanan pulang-pergi yang ‘wajar’, dengan tidak melebihi £20.000 (sekitar Rp 376 juta) per laga per tim.

Hal tersebut tentu sangat miris mengingat Chelsea masih harus melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bertanding ke Liga Champions. Pada Rabu (16/3) mendatang, Chelsea akan terbang ke Prancis untuk melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Lille.

Untungnya, Chelsea sudah mendapatkan pesawat untuk melakoni laga away tersebut. Hal ini diungkapkan oleh sang pelatih Thomas Tuchel.

“Informasi yang saya dapat terakhir kami memiliki pesawat untuk ke Lille dan kami bisa pergi dan pulang menggunakan pesawat,” ucap Tuchel dikutip The Athletic.

“Jika kami tidak bisa naik pesawat, kami akan naik kereta. Jika tidak, kami akan naik bus. Jika tak bisa lagi, saya akan menyetir mobil sendiri,” tambahnya.

Pembekuan aset Abramovich memang sangat berimbas kepada Chelsea. Beberapa di antaranya adalah penjualan The Blues ditangguhkan, tak ada transfer pemain, dan tak ada penjualan merchandise di toko resmi.

Bukan hanya itu, Chelsea juga ditinggal sponsor-sponsor mereka. Sponsor utama jersi, Three, menangguhkan kontrak pada Jumat (11/3) lalu, disusul dengan mundurnya Hyundai.

Termutakhir, Liga Inggris juga mendiskualifikasi Roman Abramovich sebagai direktur klub. Kendati demikian, hukuman ini tak menghalangi Chelsea untuk menjalankan operasional. {kumparan}