News  

Profesor Singapura Sindir Jokowi Jalankan Ritual Kendi Nusantara di IKN: Janjinya Metaverse Jadinya Metafisik

Presiden Joko Widodo resmi membuka pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur melalui upacara dan ritual adat Kendi Nusantara, Senin (14/3).

Upacara yang dihelat di titik Nol IKN tersebut dihadiri jajaran petinggi negeri dan gubernur dari 34 Provinsi di Indonesia.

Prosesi upacara yang tak biasa ini menuai banyak sorotan dan kritik dari berbagai tokoh publik, salah satunya profesor asal Singapura ini.

Profesor Sulfikar Amir dari Associate Profesor Nanyang Technological University (NTU) Singapura memberikan tanggapannya soal ritual yang menyatukan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia yang dibawa para gubernur.

Ia menilai hal tersebut merupakan wujud penerapan metafisik. Sindiran ini disampaikan melalui Twitter pribadinya @sociotalker, Minggu (13/3) satu hari sebelum dilangsungkannya upacara dan ritual adat.

“Janjinya metaverse, jadinya metafisik,” ungkap Sulfikar Amir dikutip dari Twitter, Minggu (13/3).

Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung turut menganggap bahwa hal mistik seperti itu wajar-wajar saja dilakukan. Pendapatnya ini disampaikan melalui kanal YouTubenya Rocky Gerung Official, Senin (14/3).

“Tapi oke, itu semacam pertanda biasa saja. Dalam antropologi bangsa ini, selalu ada hal-hal yang sifatnya mistis. Mistis dalam pengertian tidak bisa dicerna oleh akal, tapi mungkin energinya begitu,” ungkap Rocky Gerung.

Menurutnya, ritual adat yang dipimpin langsung oleh Jokowi tersebut termasuk bagian dari budaya Jawa.

Namun di sisi lain, Rocky juga turut mengkritik bahwa tak seharusnya proyek yang sifatnya nasional diberi simbolisasi satu etnis.

“Jawanisasi bagus saja kalau itu dimaksudkan untuk menghasilkan pengertian-pengertian sublim tentang kehidupan. Tapi ini ibukota, ini proyek nasional, namanya Nusantara, tapi ngapain pakai simbol-simbol dari satu etnis saja? Itu juga bahayanya tuh,” ucapnya. {SS}