Meninggal Sebelum Manggung di Kolombia, Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Drummer Foo Fighters

Kolombia mengungkap dugaan tewasnya Taylor Hawkins, drummer band legendaris Foo Fighter. Ini setelah terkuaknya beberapa petunjuk awal yang menyebabkan tewasnya Taylor Hawkins. Dan, penyidik mengatakan Taylos diduga meninggal karena obat-obatan.

Dilansir dari TMZ, Minggu (27/3/2022) yang memberitakan pernyatan tertulis dari Kantor Kejaksaan Agung di Bogotá, Kolombia.

Para pejabat setempat mengatakan tes toksikologi yang diambil dari urin Hawkin mengungkapkan 10 zat berbeda- termasuk opiat, antidepresan trisiklik, dan benzodiazepin.

Meski demikian, penyelidik mengatakan mereka akan terus bekerja pada kasus meninggalnya Hawkins.

Taylor Hawkins yang awalnya dikenal sebagai drummer Alanis Morissette sebelum bergabung dengan Foo Fighter ditemukan meninggal dunia pada Jumat (25/3/2022). Dia ditemukan tak bernyawa di kamar hotel.

Kehilangan Hawkins membuat band tersebut berduka. “Keluarga Foo Fighters hancur oleh kehilangan tragis dan terlalu dini dari Taylor Hawkins yang kita cintai. Semangat musiknya dan tawa yang menular akan hidup bersama kita semua selamanya,” demikian pernyataan band tersebut di Instagram.

Sebelum Hawskin meninggal, Foo Fighter berada di Bogota, Kolombia di mana mereka dijadwalkan untuk bermain pada hari Jumat.

Dia dan rekan band Foo Fighter-nya seharusnya menjadi headline Lollapalooza Brazil pada Minggu malam. Jelas, pertunjukan itu sekarang batal dilaksanakan.

Penampilan terakhir Taylor adalah di Lalapalooza di Argentina bulan ini. Dia tampaknya tidak memiliki masalah kesehatan ketika itu.

Seperti diketahui, pria 50 tahun itu terbuka ke publik tentang perjuangannya melepaskan ketergantungan dari penyalahgunaan zat, selamat dari OD heroin pada tahun 2001.

Bersama Dave Grohl, Taylor Hawkins adalah wajah dan identintas Foo Fighters yang paling dikenal pada era 1990-an. Seperti yang dicatat oleh band, Taylor Hawkins adalah pria yang ramah dengan penggemar, dan bahkan media. {PS}