News  

Dibakar 3 Temannya Gara-Gara Jual Beli Knalpot, Mahasiswa di Yogya Kritis

Seorang mahasiswa di Yogyakarta bernama Dimas Toti Putra (21) harus dirawat intensif di rumah sakit karena menderita luka bakar serius. Dia diketahui dibakar oleh temannya sendiri di rumahnya di Mergangsan, Kota Yogyakarta karena persoalan jual beli knalpot pada 23 Maret lalu.

Kisah memilukan Dimas ini diunggah oleh akun Twitter @bilal1878 dan menjadi pembahasan netizen.

kumparan lantas mendatangi kediaman Dimas di Mergangsan. Saat itu Haniyati, ibu korban sedang berada di rumah. Sementara itu, Purwito sang ayah masih menunggui Dimas yang sedang dirawat di RSUP Dr Sardjito.

“Kejadian pas rumah kosong. (Saya dan suami) lagi (dagang) di warung (di jalan besar di depan gang). Kejadian di atas (lantai 2), di kamar,” kata Haniyati, Jumat (22/4).

Dia menceritakan, saat itu Dimas sedang bersama temannya yang bernama Febriansyah di rumah, pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian datanglah tiga teman Dimas lain. Febriansyah tidak kenal dengan ketiga orang tersebut.

Tiba-tiba, saat Haniyati yang berada di warung hendak pulang ke rumah, Febriansyah lari menghampirinya. Dia kemudian berkata bahwa Dimas dibakar temannya.

“Yang ngasih tahu temannya, si Febriansyah ngasih tahu kalau Dimas dibakar kancane (temannya),” katanya.

“Pas saya (mau) pulang (ke rumah) dicegat Febriansyah,” katanya.

Dari informasi yang disampaikan Febriansyah ke Haniyati, dijelaskan saat itu tiga rekan Dimas datang. Lantaran Febriansyah tak mengenal dia kemudian keluar ke area jemuran.

“Tahu-tahu kok Dimas dibakar. Kalau pemicunya katanya knalpot. Jual beli knalpot,” katanya.

Dimas yang merupakan mahasiswa manajemen bisnis Universitas Teknologi Yogyakarta itu masih sempat menyirami tubuhnya dengan air sesaat setelah peristiwa itu terjadi. Dia juga sempat mengejar pelaku tapi tidak terkejar.

“Katanya bensin langsung dengan korek. Yang parah sebelah kiri,” katanya.

Dimas kemudian dilarikan ke RSUD Pratama Yogyakarta. Di malam itu juga Dimas langsung dirujuk ke RSUP Dr Sardjito. Dia mengalami luka bakar hingga 80 persen.

“Luka bakar 80 persen. Tubuh, leher, tangan dua. Kemarin juga sempat operasi,” katanya.

Diperkirakan biaya untuk kesembuhan Dimas ini mencapai Rp 230-an juta. “Ini cuma sudah ikut Yayasan Kita Bisa. Paling enggak biaya Rp 230-an juta kayaknya,” katanya.

Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto membenarkan peristiwa tersebut. Dia menjelaskan bahwa anggota reskrim saat ini masih mengejar 3 orang yang menjadi terduga pelaku.

“Benar sudah laporan. Masih dalam pengejaran anggota saya (pelakunya),” katanya.

Rachmadiwanto membenarkan bahwa pelaku merupakan teman Dimas. Mereka datang untuk membeli knalpot milik Dimas. Namun karena knalpot sudah dijual ke pembeli yang menawar lebih tinggi, pelaku ini marah.

“Itu (pelaku) teman sudah kenal akrab gara-gara masalah knalpot itu. Jual beli knalpot. Sudah ditawar oleh pelaku kemudian harga sepakat, ternyata ada temannya lain lebih tinggi dikasihkan. Begitu datang mana knalpotnya sudah dikasihkan (orang lain) terus dia (pelaku) marah. Jual knalpot racing,” katanya.

Kapolsek menjelaskan bahwa dari keterangan sementara korban disiram bensin oleh 1 dari 3 teman Dimas yang datang itu. Namun, cara membakar seperti apa belum diketahui lantaran korban belim bisa dimintai keterangan.

“Iya siram bensin. Korban belum bisa dimintai keterangan tapi kalau info dari temannya yang itu posisi di luar dia tahu nyiramnya tapi apinya (bagaimana) enggak ngerti,” jelasnya.

“Kita masih kejar (pelaku). Anggota saya sedang mengejar. Terduga pelaku 3 orang yang diketahui temannya 1 orang. Tapi belum tahu kalau sudah ketangkap 2 itu perannya apa. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ketangkap,” pungkasnya. {kumparan}