News  

Survei Indikator: Kepuasan Kinerja Jokowi 59,9 Persen, Turun Tajam Dalam 2 Bulan Terakhir

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei dengan judul ‘Evaluasi Publik Atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik, dan Calon Presiden 2024’. Salah satu yang disoroti dalam survei tersebut adalah kinerja Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan tren kinerja Jokowi menurun tajam dalam dua bulan terakhir. Untuk bulan April, sebanyak 59,9% menyatakan puas dan sangat puas terhadap kinerja Jokowi.

“Kalau kita cek approval rating Presiden Jokowi di bulan April, yang puas atau sangat puas 59,9%, yang kurang puas 33,8%. Paling banyak puas tapi trennya ada penurunan,” kata Burhanuddin dalam pemaparannya secara daring, Selasa (26/4).

Meski masih banyak yang menyatakan puas, Burhanuddin mengungkapkan trennya terus menurun sejak awal Jokowi dilantik sebagai presiden. Rekor tingkat kepuasan Jokowi paling tinggi tercatat pada awal Januari 2022.

“Saat itu masyarakat yang puas itu 75,3%. Jadi sepanjang kami melakukan survei pada masa pemerintahan Pak Jokowi jadi presiden, mulai Januari 2015 sampai sekarang, Januari 2022 adalah rekor tertinggi.

[Alasan kepuasan tinggi] saat itu inflasi belum terjadi, minyak goreng masih relatif bisa dipenuhi, dan jangan lupa masyarakat saat itu happy dengan kinerja pemerintah menangani kasus pandemi varian Delta,” ungkapnya.

Kepuasan terhadap kinerja presiden menurun tajam dalam dua bulan terakhir.”
– Burhanuddin Muhtadi

“Jadi ada kenaikan 13 poin di bulan Juli sampai November 2021, terus setelah itu masyarakat semacam euforia, bisa mencari nafkah kembali. Tren naik tersebut berlangsung sampai Januari 2022,” lanjutnya.

Namun, tren itu perlahan-lahan menurun. Dari survei yang dilakukan Kompas, tingkat kepuasan Jokowi menurun pada Februari menjadi 71%, turun lagi berdasarkan survei yang dilakukan SMRC pada Maret menjadi 64%, dan kini menjadi 59,9%.

“Ini ada alasan lagi kenapa mereka puas dan tidak puas. Jadi kalau masyarakat 59,9% puas kita tanya alasannya apa. Jawaban spontan yang paling banyak Presiden Jokowi memberi bantuan kepada rakyat kecil, membangun infrastruktur jalan, jembatan, dan bendungan, Pak Jokowi merakyat, kinerjanya bagus, pemerataan pendapatan, dan seterusnya,” tuturnya.

Sementara mereka yang merasa tidak puas menilai Jokowi gagal mempertahankan harga kebutuhan pokok terjangkau, sehingga menganggap Jokowi kurang berpihak kepada rakyat kecil.

“Jadi lagi-lagi minyak goreng dan kenaikan bahan bakar yang menyumbang inflasi. Kemudian ada 9,7% yang menganggap pemerintah kurang berpihak kepada rakyat kecil, pemberian bantuan tidak merata,” pungkasnya.

Survei ini digelar pada 14-19 April 2022 dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling.

Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka. Margin of error kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. {kumparan}