News  

Innalillahi! Adik Kandung Almarhum Gus Dur Lily Wahid Meninggal Dunia

Adik kandung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Lily Chodidjah Wahid (Lily Wahid), meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSCM, Jakarta.

Kabar itu disampaikan oleh keponakan Lily Wahid, Firry Wahid. “Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Telah meninggal dunia, Ibu Lily Chadijah Wahid binti KH Abdul Wahid Hasyim hari ini, Senin, 9 Mei 2022 pukul 16.25,” kata Firry, Senin (9/5/2022).

Juga diinformasikan akun @santriciganjur. ”Telah berpulang ke Rahamatullah *Ibu Nyai Hj Lily Khodijah Wahid binti KH A Wahid Hasyim* pada hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 16:28 di RSCM Jakarta. Jenazah akan disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor,” tulis akun ini.

Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), juga mengabarkan berita duka tersebut di Twitter. Wanita yang sempat berkiprah di PKB itu meninggal Pukul 16.25 WIB.

Lily Chadijah Wahid binti KH Abdul Wahid Hasyim rencananya akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. “Jenazah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang,” kata Cak Imin dikutip dari Akun Twitternya, Senin (9/5).

Lily Wahid sebelumnya dirawat di Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Lily Wahid dirawat karena mengalami gangguan jantung. Menurut keponakannya, Alissa Wahid, Lily pada akhir April 2022 lalu telah menjalani proses pemasangan stent atau ring di jantungnya di Jakarta Heart Center, Matraman, Jakarta dan sempat mengalami komplikasi sepsis.

Profil Lily Wahid
Hj. Lili Chodidjah Wahid atau yang akrab dipanggil Lily Wahid ini adalah adalah adik kandung Gus Dur. Dia lahir Jombang 4 Maret 1948. Dalam kancah politik nasional bisa dibilang dia adalah pendatang baru.

Namanya baru mulai dikenai publik ketika mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol awal 2008 yang melahirkan Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy, masing-masing sebagai ketua umum dan sekjen.

Kala itu, Lily berseberangan dengan kakaknya, Gus Dur. Karena jasanya itulah Lily Wahid selanjutnya ditempatkan sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB. Dari posisi itu, Lily makin dikenal publik. Dan pada Pemilu 2009, Lily selanjutnya melenggang ke DPR setelah memenangkan pertarungan di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur II.

Di DPR, ibu beranak tiga ini kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap bisa
merugikan masyarakat. Bersama politisi perempuan dari partai lain, Lily menjadi inisiator koalisi politisi perempuan di parlemen.

Saat skandal Bank Century mencuat, Lily bersama delapan anggota DPR dari lintas fraksi berinisiatif membentuk Tim Sembilan. Tim inilah yang menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.

Langkah Lily ini cukup berani. Sebab saat itu tidak ada satupun politisi PKB yang berani menyatakan mendukung Pansus Century, apalagi menjadi inisiator. Beberapa elite PKB malah menyesalkan sepak terjang Lily.

Tapi dia yakin dengan apa yang dilakukannya. Bukan hanya di parlemen, di partainya sekalipun dia kritisi.

Saat masih remaja, dia sudah mengenal politik. Ketika usianya masih sekitar 19 tahun, Lily sempat dicalonkan menjadi anggota DPR. Namun dia memutuskan membatalkan pencalonan karena sudah banyak anggota keluarga yang menjadi caleg kala itu.

Terlebih dia memang lahir dari keluarga Wahid Hasyim yang dekat dengan hirup pikuk politik.

 Bagi Lily, politik tak identik sebagai upaya perebutan kekuasaan. Menurutnya, makna politik sesungguhnya adalah cara untuk mencapai kemakmuran rakyat. Untuk mencapai tujuan itu, setiap orang bisa memainkan perannya masing-masing sesuai kemampuannya .

Masyarakat biasa bisa berpartisipasi dalam politik dengan ikut menyampaikan aspirasinya terhadap situasi perkembangan negara lewat saluran-saluran yang ada. Maka, dia tidak takut untuk menyuarakan kebenaran. Prinsipnya, katakanlah yang benar meski itu pahit.