News  

Sodomi dan Siksa Kucing-Kucing Liar Hingga Mati, Tukang Tambal Ban Ini Jadi Buronan Netizen

Penyiksaan hewan kembali terjadi, kali ini pemilik akun twitter @raviopatra mengungkapkan kesaksian terhadap penyiksaan hewan yang menimpa kucing liar. Penyiksaan kucing liar itu dilakukan oleh seorang tukang tambal ban. Tidak hanya melakukan penyiksaan kucing liar, tukang tambal ban tersebut disinyalir juga melakukan tidak penyimpangan seksual dengan melakukan sodomi pada hewan yang disiksanya.

Diketahui, hewan yang disiksa merupakan kucing kampung, kucing yang biasanya berkeliaran di sekitar lingkungan rumah. Kondisi kucing saat ditemukan oleh @raviopatra sudah sangat parah. Ia mengatakan bahwa wajah kucing dan duburnya mengalami luka parah hingga berdarah.

“Demi apapun gue dapat laporan tukang tambal ban MENYODOMI dan MENYIKSA kucing-kucing liar sampai mati. Saat ini sedang membawa satu ekor yang selamat ke vet dengan kondisi dubur berdarah dan muka penyok dibanting. Kalau ada yang bisa bantu memproses pelaku, mohon kontak saya,” cuit akun @raviopatra.

Cuitan kedua @raviopatra menunjukkan foto kucing yang disiksa oleh tukang tambal ban. Terlihat bentuk dubur dan wajah sudah penuh luka terbuka yang mengeluarkan darah segar.

“Dua foto yang dadakan gue ambil. Ga tega share video. Ini kondisi udah parah sekali. Gue cuma bercelana pendek dan kaos oblong langsung panggil taksi bawa ke vet dan masih memproses bahwa ini bener-bener kejadian. Siapapun yg ingin ikut ribut silakan DM/reply,” sambung @raviopatra.

@raviopatra pun terkesan sangat marah dengan kejadian ini. Pasalnya apa yang dilakukan oleh pelaku merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Apalagi sampai membuat beberapa kucing yang diketahui belakangan telah mati akibat penyiksaan yang dilakukan oleh tukang tambal ban tersebut. @raviopatra mengatakan akan mengambil tindakan tegas agar pelaku tidak lagi berada di sekitar tempat itu.

“Yang akan gue lakukan saat ini adalah mengamuk bajingan ini & meminta data dia untuk dilaporkan ke polisi (I know, believe me, but this has to be done if nothing else to show that we’ve gone through proper process) dan memberi dia ultimatum untuk tidak boleh lagi mangkal di sini,” tambahnya melalui cuitan di akun @raviopatra.

“Panik dan marah banget jadi main cepet aja kasih dia nama Mimi. Vet sudah periksa, kondisi dehidrasi berat, dubur ada luka pendalaman, vagina ada pelebaran, dan flu berat selain luka-luka. Pelaku saat ini masih belum nampak barang idungnya kata PKL lain dia ketakutan,” sambungnya lagi dalam satu rangkaian thread cuitan yang sama.

Tidak hanya hendak melakukan pengusiran dari tempatnya biasa mangkal, @raviopatra juga secara serius akan membawa kasus ini ke pihak kepolisian agar pelaku jera terhadap perbuatannya.

“Saat ini gue dan beberapa teman sedang ngumpulin bukti. Sekarang kami baru punya keterangan saksi mata (3 orang, ditanyai terpisah, cerita konsisten). Besok akan gali tanah kosong yg katanya jadi lokasi ngubur bangkai kucing. Kalau ada saran/masukan, please DM,” tambah @raviopatra.

Menurut keterangan saksi mata di sekitar lokasi, bentuk-bentuk penyiksaan yang diterima kucing-kucing itu sungguh diluar nalar manusia. Mulai dari menggerus kepala kucing ke trotoar, sampai memasukkan benda tumpul seperti potongan triplek ke dubur kucing-kucing itu.

“Contoh-contoh penyiksaan yg pernah dilihat langsung saksi mata: menggerus kepala kucing ke trotoar, melempar kucing hidup-hidup ke kali, dan mencoba memasukkan/menggesekkan potongan kayu/triplek ke bagian pantat kucing,” cuit akun @raviopatra.

Berdasarkan Pasal 302 KUHP, ancaman hukuman yang diberikan kepada seseorang yang melakukan penganiayaan kepada hewan (baik ringan maupun berat) dapat dipidana maksimal 9 bulan dan denda maksimal Rp 400 ribu rupiah.

Tindak penyiksaan terhadap hewan merupakan tindak penyimpangan psikologis. Ini bisa dikategorikan sebagai ciri-ciri seorang psikopat. Karena itu, tindakan ini harus dihentikan segera oleh siapapun yang melihatnya agar pelaku tidak melakukan tindakan tersebut lebih jauh lagi apalagi jika pelaku sudah berani melakukan tindakan yang sama kepada manusia.

Warganet pun bergerak cepat, hingga berita ini diturunkan cuitan @raviopatra itu telah diretweet sebanyak 12.600 kali dan mendapat 41.100 likes sebagai unjuk solidaritas warganet agar pelaku penyiksaan hewan tersebut segera mendapat ganjaran hukum yang setimpal dari aparat kepolisian. Komentar yang dilancarkan warganet pun didominasi kecaman terhadap pelaku, beberapa bahkan ingin mencari pelaku penyiksaan kucing liar tersebut.