Tekno  

Sengaja Tunda Beli Twitter, Elon Musk Ingin Nego Ulang Harga?

Pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 635 triliun) oleh Elon Musk harus ditangguhkan.

Menurut Musk, dia tak bisa melanjutkan pembelian hingga mendapatkan rincian lebih lanjut mengenai detail perkiraan jumlah spam dan akun palsu yang beredar di platform.

“Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan detail yang mendukung perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5 persen pengguna,” cuit Musk di akun Twitter-nya.

Analis bursa saham AS melihat sikap tersebut sebagai upaya Musk untuk menurunkan harga pembelian Twitter, menyusul jatuhnya harga saham Tesla yang membuat kekayaan pribadi Musk menciut.

Apalagi Musk menghadapi banyak tekanan, membuatnya menjadi tak terlalu percaya diri dengan kesepakatan akuisisi Twitter ini.

Tekanan besar pada saham Tesla sejak kesepakatan, perubahan pasar saham/lingkungan risiko bulan lalu dan sejumlah faktor pembiayaan lainnya (pembiayaan ekuitas) telah menyebabkan Musk tak terlalu percaya diri pada kesepakatan Twitter.

– Dan Ives, Analis dari Wedbush Securities –

“Jika kesepakatan yang direvisi dilakukan oleh Musk dan Twitter, kemungkinan harganya akan lebih rendah,” lanjutnya.
Dugaan tersebut semakin kuat, setelah Musk mengatakan harga beli Twitter lebih rendah dari kesepakatan bisa saja terjadi, bukan hal yang mustahil. Pernyataan tersebut disampaikan Musk ketika menjadi pembicara sebuah konferensi di Miami, Florida, AS, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara analisis senior CFRA, Angelo Zino mengatakan, Musk yang merupakan pemegang saham individu terbesar Twitter kemungkinan bisa mendapatkan rincian lebih lanjut tentang aktivitas bot di platform tanpa perlu secara terbuka mengangkat masalah ke publik hingga menciptakan hambatan potensial untuk kesepakatan.

“Begitu dia mengambil posisi 9 persen di perusahaan, dia dapat dengan mudah mengangkat telepon, berbicara dengan siapa pun di manajemen dan mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang itu,” kata Zino kepada CBS MoneyWatch.

Dengan menunda kesepakatan secara publik, tambah Zino, kemungkinan karena orang terkaya di Bumi itu ingin mendapatkan harga yang lebih menguntungkan.

Sebagai catatan, Twitter telah kehilangan 20 persen nilainya sejak pengumuman kesepakatan akuisi 100 persen, dengan harga saham perusahaan turun menjadi 38 dolar AS (sekitar Rp 556 ribu rupiah).

Penurunan pasar ekuitas ini juga membuat saham Tesla kena getah. Padahal ia jadi andalan Musk untuk membiayai penawaran akuisisi Twitter.

Sebagian besar kekayaan Musk yang mencapai 224 miliar dolar AS (sekitar Rp 3,277 tiriliun) tersebut diduga terikat pada saham Tesla.(Sumber)