News  

Kafir Itu Bukan Kata Penghinaan, Pemuka Hindu: Orang Yang Tidak Akui Weda Juga Disebut Nastika

Cuplikan video pemuka Hindu sebut kata kafir bukan penghinaan. (Twitter MNW_MNW_MNW)

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuka Hindu menanggapi soal anggapan pihak yang menilai kata kafir sebagai penghinaan terhadap orang di luar agama Islam, viral di media sosial.

Video pemuka Hindu tanggapi kata kafir yang dianggap penghinaan terhadap penganut agama lain di luar Islam itu viral usai diunggah Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya, seperti dilihat pada Jumat 20 Mei 2022.

Dalam narasi cuitannya, Mustofa mengaitkan pernyataan pemuka agama Hindu tersebut dengan alasan negara Singapura menolak masuk Ustadz Abdul Somad alias UAS.

“Wah, Singapura bakal menolak pemuka Agama Hindu juga,” cuit Mustofa Nahrawardaya.

Dilihat dari video itu, tampak seorang pemuka Hindu yang belum diketahui identitasnya menilai kata kafir bukanlah penghinaan maupun penistaan.

“Saya kira itu (kafir) bukan kata penghinaan, bukan penistaan,” ujar sang pemuka Hindu tersebut.

Pasalnya, kata tokoh agama itu, di dalam agama Hindu juga ada istilah yang hampir mirip artinya dengan kata kafir itu yakni Nastika.

“Di dalam Hindu, ada juga istilah yang hampir sama untuk menyebut orang-orang yang di luar (Hindu), misalnya istilah Nastika,” ungkapnya.

Menurutnya, Nastika disematkan kepada orang-orang yang tidak mengakui kitab suci Hindu yakni Weda sebagai ajaran agamanya.

“Nastika itu artinya orang-orang yang tidak mengakui kitab suci Weda sebagai ajaran agamanya, sebagai keyakinannya,” jelasnya.

Seperti halnya kata kafir, istilah Nastika menurut pemuka Hindu itu juga bukan bermakna sebagai penghinaan kepada orang lain.

“Jadi kalau ada orang yang tidak mengakui Weda dan kita sebut ‘hei, kamu ada Nastika’, kita juga tidak berarti menghina dia dan dia juga seharusnya tidak merasa terhina karena memang dia tidak mengaku Weda,” ujarnya.(Sumber)