News  

Modus Mas Bechi Lancarkan Aksi Bejatnya, Iming-Imingi Santriwati Dengan Ilmu Pengabul Keinginan

DPO kasus pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tani alias Mas Bechi (42), anak seorang kiai ternama dan pendiri Pondok Pesantren Majma´al Bahrain Shiddiqiyyah di Jombang, Jawa Timur, akhirnya menyerahkan diri pada Kamis (7/7/2022) malam.

Subchi atau mas Bech ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencabulan dan pemerkosaan terhadap santriwati di Pesantren Majma´al Bahrain Shiddiqiyyah.

Bechi telah mendapat panggilan polisi untuk pemeriksaan sejak tahun 2019. Namun dirinya selalu mangkir dari panggilan polisi dengan berbagai alasan.

Ayahnya kiai Muhammad Mukhtar Mukhti bahkan turut membela dan melindungi anaknya agar tidak terjerat hukum.

Pendiri PonPes Shiddiqiyah mengujarkan provokasi bahwa tuduhan kasus pelecehan seksual tersebut adalah bentuk fitnah dan penodaan terhadap PonPes Shiddiqiyah. Para santri pun dengan mudah menurut dan mengikuti perkataan si kiai.

Bismillahirrahmanirrahim, Allahu akbar untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah keluarga ini, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Semuanya itu adalah fitnah, Allahu Akbar!¨ ujar seorang kiai bernama K.H Muhammad Mukhtar Mukhti di depan ribuan santri PonPes.

Demi memperlancar aksi bejatnya, Subchi atau mas Bechi mengklaim dirinya bisa menguasai ilmu metafakta, dirinya bisa mentransfer ilmu jika korban membuka pakaian.

Kepada para korban, Bechi mengklaim bahwa ilmu metafakta yang diajarkannya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan mengabulkan keinginan seseorang.

Ia menggunakan modus ini untuk melancarkan perbuatan bejatnya, mas Bechi awalnya melakukan rekrutmen pencarian tenaga kesehatan untuk PonPesnya yang nantinya akan diajarkan ilmu metafakta.

Mas Bechi menjanjikan para korban akan diajari ilmu tersebut namun dengan catatan harus membuka semua pakaian agar ilmunya dapat ditransfer.

Untuk mengelabui korban yang menolak hal tak masuk di akal tersebut, mas Bechi mencari cara agar korban dapat diperdaya. Ia akhirnya mengatakan bahwa ilmu metafakta memang sulit dijelaskan dengan nalar.

Korban yang menganggapnya tidak masuk akal awalnya menolak, namun Bechi bersikukuh mengatakan ilmu metafakta memang sulit dijelaskan dengan nalar.

Hingga akhirnya korban terus dipaksa membuka baju hingga terjadilah pencabulan dan pemerkosaan.(Sumber)