News  

Bocah SD di Cianjur Meninggal Karena Letakkan Hp di Dadanya Lalu Meledak

Bocah SD di Ciamis berinisial HM harus merenggang nyawa diduga akibat HP meledak saat dicas. Keluarga HM sempat terkejut lantaran menemukan anaknya tak bernyawa saat bermain ponsel miliknya dalam keadaan pengisian daya.

Berita tersebut akhirnya membuat masyarakat geger dan was-was terhadap keamanan ponsel mereka sendiri. Pasalnya, berita tersebut viral usai tersebar luas video yang menampakan bangkai ponsel milik bocah tersebut usai diduga meledak.

Lantas, bagaimana insiden tersebut bisa terjadi? Berikut kronologi bocah SD di Ciamis meninggal diduga karena HP meledak saat dicas.

HM langsung bermain HP saat pulang sekolah

Bocah SD berusia 9 tahun bernama Hamdan Maulida (HM) tersebut merupakan SDN 5 Kiarapayung, Kecamatan Rancah.

Insiden yang menimpa bocah itu terjadi pada Rabu (3/8/2022) siang. Orang tua mendiang sang bocah melaporkan bahwa sempat melihat anaknya langsung menuju kamar seusai pulang sekolah.

Ibu kandung korban mengaku saat itu kemudian pergi ke warung untuk membeli jajanan. Sepulang dari warung, sang ibunda memanggil sang anak untuk memberi jajanan yang ia beli.

Namun, sang anak tak kunjung memberikan jawaban hingga sang ibunda memasuki kamarnya. Sontak, ibunda bocah tersebut kaget mendapatinya sudah tak bernyawa.

Diduga akibat ledakan HP saat dicas

Dedi, Kepala Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah membenarkan kejadian yang sempat viral tersebut. Ia menerima laporan petugas kepolisian atas dugaan bahwa HM meninggal karena ledakan HP yang kala itu sedang dicas.

“Berdasarkan keterangan dari petugas kepolisian, Ikmal Hamdan Maulida meninggal dunia disebabkan oleh handphone yang sedang dicasnya meledak,” ujar Dedi.

Dedi mengungkap bahwa dada korban tampak terbakar akibat dugaan ledakan tersebut. Pasalnya, korban kala itu sedang tertidur terlentang dan ponsel miliknya berada di atas dadanya dalam keadaan masih tersambung dengan charger.

Ponsel milik korban ternyata model lama

Dedi juga menjelaskan bahwa ponsel yang diduga meledak tersebut merupakan model lama. Ponsel tersebut biasa digunakan oleh korban dan ibunya untuk menghubungi sang ayah.

Berdasarkan keterangan orang tua korban yang diterima Dedi, ponsel tersebut sempat diperbaiki. Diketahui bahwa ponsel tersebut juga dicas menggunakan adaptor yang berbeda dari bawaan pabrik alias bukan adaptor orisinil.(Sumber)