News  

Jeritan Peternak Ayam: Sejak BBM Naik, Biaya Produksi Hingga Akomodasi Tambah Tinggi

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo membuat kelompok peternak ayam boiler menjerit.

Seperti disampaikan Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional Alvino Antonio, dalam diskusi publik bertajuk: BBM Naik, Rakyat Menjerit” yang digelar kanal Youtube FNN, Rabu (14/9).

Alvino menjelaskan, para peternak ayam merasakan imbas dari kenaikan harga BBM, karena Solar subsidi juga ikut naik dari harga Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

“Semenjak BBM naik, biaya produksi kami ikut naik. Dan angkutan semua, pembelian pakan dari pabrik ke kandang, maupun pengiriman (ayam) dari kandang kekonsumen juga naik,” ujar Alvino.

Selama ini, Alvino menjelaskan bahwa peternak ayam tradisional telah mengalami kerugian lantaran didominasi oleh kelompok usaha besar.

“Harga ayam di kandang sampai Rp 14 ribu, seharusnya ditingkat konsumen Rp 25 ribu atau Rp 26 ribu (per ekor). Tapi faktanya konsumen beli di atas Rp 30 bahkan sampai Rp 35 (ribu per ekor),” ungkapnya.

Maka dari itu, dampak kenaikan BBM yang kini terhitung sudah kali kesembilan dilakukan pemerintah sangat dirasakan peternak ayam boiler.

“Sementara harga jual ayam hidup dan telur tidak naik-naik. Bahkan di suruh turun,” keluh Alvino menutup.(Sumber)