Bertemu Para Akademisi Australia, AHY Bahas Tren Kemunduran Demokrasi

Ada tren penurunan demokrasi yang penting untuk disikapi bersama oleh berbagai negara. Indikatornya terkait dengan politik uang, politik identitas.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat diskusi bersama jajaran akademisi di Australian National University (ANU), Monash University dan University of Melbourne, Australia

AHY menjelaskan bahwa ke depan, harus terus diperkuat literasi politik masyarakat. Tujuannya, agar demokrasi tidak dilemahkan oleh money politics, identity politics, hingga post-truth politics.

Di saat yang sama, AHY juga menegaskan pentingnya kerja kolektif seluruh anak bangsa untuk berkomitmen membangun demokrasi, sebagai fondasi kuat pembangunan yang berkelanjutan.

Peraih Bintang Adhi Makayasa angkatan 2000 di Akademi Militer ini dalam diskusi yang sama juga menyampaikan perhatiannya terhadap pembangunan SDM sebagai kunci transformasi ekonomi Indonesia ke depan.

“Pembangunan infrastruktur memang penting. Tapi kunci transformasi ekonomi terletak pada pembangunan kualitas SDM yang memadai, agar produktivitas dan daya saing bangsa kita semakin tinggi,” demikian kata AHY dalam keterangan tertulis Minggu (4/12).

Pandangan AHY direspons antusias oleh para akademisi, peneliti, mahasiswa dan juga para diaspora masyarakat Indonesia yang hadir dalam diskusi di ketiga kampus ternama tersebut.

Di ANU, AHY disambut Prof. Edward Aspinall dan Dr. Eve Warburton, para Indonesianis terkemuka yang selama ini pemikirannya sangat berpengaruh dalam perkembangan wacana demokrasi di Indonesia.

 

AHY berharap, persahabatan di antara Indonesia-Australia semakin erat. “Terlebih melalui people to people diplomacy melalui kerja sama pendidikan dan penelitian yang produktif bagi pembangunan ke depan.

Second-track diplomacy ini seringkali menjadi cara yang efektif untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia-Australia ke depan,” imbuh AHY.(Sumber)