News  

Belum Ada Hubungan Diplomatik, MDI Tolak Timnas Israel Main di Indonesia

Pada 20 Mei sampai 18 Juni 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah dari gelaran Piala Dunia U-20. Sebanyak 24 negara sudah memastikan diri lolos babak penyisihan Piala Dunia U-20 2023 ini. Israel menjadi salah satu dari lima wakil Eropa yang lolos ke ajang dua tahunan tersebut.

Keberadaan Israel di Indonesia yang diwakili oleh Timnas Sepakbolanya menuai pro kontra di dalam negeri. Banyak penolakan muncul dari berbagai kalangan, terutama dari unsur keagamaan. Penolakan ini dirasa wajar menilik dari sikap politik Indonesia di kancah internasional terhadap penjajahan yang masih dilakukan Israel terhadap Palestina.

Penolakan yang sama juga dilayangkan oleh Ketua Umum PP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), KH. HM. Choirul Anam. Ia menganggap, alasan tiadanya hubungan bilateral kedua negara bisa jadi alasan kuat Israel menolak kedatangan Timnas U-20 Israel.

“Mengingat belum adanya hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Israel, sebaiknya Timnas Israel tidak diikutsertakan dalam Piala Dunia U20,” ujar KH. HM. Choirul Anam melalui keterangan tertulis kepada redaksi Golkarpedia.com, Kamis (16/03/2023).

Menurut Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU tersebut, kedatangan Israel akan menjadi tendensi negatif bagi cerminan sikap politik Indonesia di dunia Internasional. Di samping itu, menurut KH. HM. Choirul Anam bila tetap memaksakan kehadiran Timnas U-20 Israel, akan memicu penolakan yang lebih luas lagi dari berbagai unsur dan kalangan keagamaan di Indonesia.

“Bila kesebelasan Israel ikut serta, dikhawatirkan akan terjadi reaksi penolakan dari berbagai elemen umat Islam di Indonesia dan hal tersebut akan mengganggu jalannya Piala dunia U20,” ungkap Ketua FKUB Kabupaten Cianjur ini.

Dalam kesempatan ini, KH. HM. Choirul Anam juga menjelaskan alasan mengapa ia secara pribadi menolak kehadiran Israel di tanah pertiwi. Alasan keberadaan Palestina menjadi yang utama. Ia menilai, Israel masih bersikap konfrontatif terhadap Palestina. Sikap Israel juga berlawanan dengan UU serta Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia. Karenanya, sikap tegas menolak kedatangan Israel adalah sebuah keniscayaan.

“Karena hingga saat ini belum ada tanda-tanda Israel akan mengakui kemerdekaan negara Palestina dan bahkan masih sering terjadi serangan secara Sporadis dari Israel terhadap Palestina terutama di kawasan Tepi Barat dan Jalur Gaza,” pungkasnya menutup pernyataan. {golkarpedia}