PBSI Segera Putuskan Syarat Pengiriman Atlet Ke Olimpiade

Ketatnya persaingan antarpemain di ganda putra Indonesia mendesak PP PBSI agar cepat-cepat ambil keputusan soal syarat pengiriman atlet ke Olimpiade 2020 Tokyo.

Indonesia saat ini mendominasi di sektor ganda putra. Tiga pasang atlet kini menempati lima besar rangking Badminton World Federation (BWF).

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di peringkat pertama, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di peringkat empat, dan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto di peringkat lima.

Meski saat ini ada tiga pasang, PBSI hanya bisa mengirimkan dua wakil saja ke Olimpiade 2020 Tokyo. Agar adil, legenda hidup bulutangkis Christian Hadinata berharap PBSI lebih cermat memilih.

“Karena hanya boleh dua jadi harus betul-betul dicermati. Artinya pelatih dan PP PBSI harus segera mengambil keputusan apakah yang akan mewakili bulutangkis Indonesia di ganda putra olimpiade berdasarkan rangking atau hal-hal lain. Karena kita kan ada satu pasang ganda senior, dua ganda muda. Apalagi ganda senior ini istilahnya nonpelatnas. Nah ini yang harus segera dibicarakan,” kata Christian dikutip dari detikSport pada Minggu (14/4/2019).

“Kalau mau berdasarkan rangking silakan bersaing, silakan berkompetisi. Misalnya, ganda A, ganda B, ganda C, atau rangking 1, 2, dan 3. Yang berhak rangking 1 dan 2,” sambungnya.

“Saya pikir persaingan itu jadi lebih terbuka. Karena turnamen ini individu, semua atlet ingin main di Olimpiade, tapi semua harus segera dibicarakan. Harus segera diberi pedoman, petunjuk, oke yang mewakili tim Indonesia adalah berdasar rangking terbaik. Misalnya seperti itu. Makanya pelatih dan pengurus harus segera duduk bersama menetapkan aturan apa yang akan dipakai untuk tim bulutangkis Indonesia menuju olimpiade, ini yang penting,” dia menjelaskan.

“Apalagi contohnya di ganda putra ada tiga pasang, kalau yang lain-lain dua pasang sudah pas lah. Tak tergantung rangking. Kalau hanya satu wakil, berusaha satu wakil lainnya masuk delapan besar. Saya kira itu yang penting untuk dibicarakan,” katanya. [detik]