Benny K Harman Sentil Menkumham Yasonna Soal Lapas: Transaksi Narkoba Hingga Kamar Mewah

Anggota Komisi III Benny K Harman mempertanyakan kinerja Kemenkumham dalam pengawasan lapas. Ia mengungkap masih sering mendapat laporan soal pelanggaran di lapas, di antaranya transaksi narkoba.

“Kalau ke daerah, isu lapas selalu muncul. Transaksi narkoba dalam lapas, ini selalu kami temukan. Kami tanya polisi dan BNN, disampaikan BNN kami sulit masuk ke lapas. Polisi nggak boleh masuk ke lapas,” kata Benny saat rapat bersama Menkumham Yasonna Laoly di gedung DPR, Rabu (31/5).

Padahal diketahui ada info dari dalam ada transaksi narkoba di lapas. BNN mau masuk tidak diperkenankan, polisi apalagi. Kami temukan. Kita baca, dengar angka ini [anggaran Kemenkumham], tidak connect. Ke mana duitnya ini?” kata Benny.

Benny juga menyinggung fenomena lapas mewah. Di antaranya yakni adanya kafe dan restoran.

“Saya ke Surabaya ada perubahan, banyak kafe di lapas, kafe bagus. Orang yang punya duit di lapas buka kafe, restoran, itu perubahan luar biasa. Tapi apa, iya?” ungkap politikus Demokrat ini.

Yasonna Akui Sulit Benahi Bandar
Menkumham Yasonna Laoly mengakui pihaknya masih sulit membenahi bandar narkoba di lapas. Tapi ia mengatakan akan berupaya terus bekerja sama dengan kepolisian dan BNN terkait laporan yang ada.

“Kerja sama Polri dan BNN ke lapas kita yang minta bahkan. Jadi saya kira mungkin dulu ada saja yang… Bandar sekarang sudah 900 kita pindah ke Nusakambangan. Memang jujur mindahin bandar nggak gampang. Tapi Pak Dirjen bilang [ke saya] lapor bos, tentu nggak berani [bandar] telepon saya,” ungkap politikus PDIP ini.

“Dari dulu selalu kita disalahkan, kan kita tambah lagi 3 lapas sudah mau selesai. [Memang] selalu ada yang telepon ‘janganlah’ ‘tolonglah’. Tapi memang enggak ada dari Komisi III. Memang tawarannya agak menarik-menarik. Tapi Pak Dirjen selalu bilang [ke mereka] ‘telepon, bos’, belum ada yang berani,” pungkas dia.(Sumber)