News  

Prabowo Memalukan, Jokowi Memilukan

PROPOSAL Menhan RI Prabowo Subianto untuk perdamaian Ukraina-Rusia ditolak mentah-mentah oleh Ukraina dan negara Eropa pendukungnya. Memalukan karena usulannya tidak rasional dan melecehkan. Usulan itu adalah pertama gencatan senjata, kedua mundur 15 Km sebagai daerah demiliterisasi, ketiga referendum di daerah demiliterisasi.

Atas usulan Menhan Prabowo di arena Forum Internasional Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura tersebut, perwakilan Jerman Johan Wadephul menanggapi sinis “Jika kita mengikuti usulanmu untuk mencapai gencatan senjata, bukankah itu akan membuat konflik dingin yang baru di Eropa ?”.

Sementara komentar Ukraina melalui Wakil Menhan Oleksii Reznikov lebih melecehkan lagi “Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh “. Bagi Ukraina hanya satu opsi yakni Rusia harus menarik kembali pasukannya.

Diplomasi buruk Prabowo telah memukul negara Indonesia yang “sok jagoan” menjadi penengah dengan “usulan aneh”.

Ini peristiwa diplomasi buruk kedua. Dahulu Jokowi dikecam karena pesan ” palsu” Presiden Ukraina untuk Presiden Putin. Jokowi berbohong.

Kewenangan Menhan yang mengambil porsi Menlu juga menjadi bahan gunjingan.

Prabowo yang ingin menunjukkan kepiawaian diri dalam berdiplomasi justru menjadi bukti dari wajah keluguan, untuk tidak menyebut kebodohan, yang memalukan bangsa di kancah dunia.

Konflik Rusia-Ukraina bukan masalah sederhana sebagaimana sederhananya Prabowo menangani proyek “food estate” yang bukan bidangnya. Prabowo gagal total, bahkan disinyalir berbau korupsi.(Sumber)