Koordinator Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Bersih, Marwan Batubara menuding ada orang di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dapat melakukan perubahan data terkait penghitungan suara Pemilu 2019.
Marwan menjelaskan, dua komisioner KPU pernah menyatakan bahwa setiap hari ada ratusan hacker yang ingin meretas teknologi informasi (IT) KPU dan menurut ahli IT dari lembaga tersebut masih aman atau tidak bisa diretas.
“Tapi yang harus publik ketahui, sebetulnya hacker-hacker itu tidak perlu serang dari luar IT KPU, karena mereka sudah ada di dalam,” ucap Marwan Batubara di Seknas Prabowo -Sandiaga, Menteng, Jakarta, Minggu (28/4/2019).
“Bagaimana bisa begitu, karena KPU dengan sengaja membuka port IP (jaringan komputer) di servernya supaya terminal yang ada di dalam bisa dengan mudah diakses untuk merekayasa data,” sambung Marwan.
Adanya pihak yang dapat melakukan rekayasa data suara tersebut, kata Marwan, membuat hasil Pilpres 2019 memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf yang seharusnya kalah.
“Kita temukan kecurangan yang menang itu adalah Jokowi, faktanya Prabowo yang menang. IT KPU bermasalah, tidak ada validasi,” ucapnya.
Marwan pun meminta penegak hukum melakukan audit forensik terhadap tokoh-tokoh di belakang IT KPU dalam proses penghitungan suara Pemilu 2019.
“Kita tuntut audit forensi KPU, di samping kita akan lakukan gugatan dan aksi ke Bawaslu,” kata Marwan.
Sekjen Parpol sempat tinjau ruangan server KPU
Para Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Koalisi Adil Makmur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sambangi Kantor KPU RI, di Jakarta Pusat.
Salah satu tujuan mereka datang, lantaran mau mengecek langsung ruangan yang menampung server KPU RI.
Turut hadir diantaranya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Partai PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal, serta Juru Debat BPN Ahmad Riza Patria.
Seluruh Sekjen awalnya menggelar konferensi pers di dalam tenda yang berdiri di atas halaman parkir KPU RI. Usai itu mereka kemudian diarahkan oleh Komisioner KPU RI Ilham Saputra dan Viryan Azis, serta Ketua KPU RI Arief Budiman.
“Yuk, kita langsung ngecek ke (ruangan) server,” kata Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengajak para Sekjen Parpol, di lokasi, Kamis (25/4/2019).
Mereka berjalan dari pintu masuk utama Gedung KPU RI, lalu belok kiri menuju lift. Tak disangka, ternyata pintu lantai dasar sebelah kiri lift merupakan akses masuk utama ke ruang server.
Pada daun pintu tertanam papan tanda peringatan warna hitam, “Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk”.
Selanjutnya Hinca dan Sekjen parpol lain bersama para Komisioner KPU masuk ke ruangan itu.
Awak media tertahan di luar karena tak diizinkan masuk ke dalam. Sekitar 2 sampai 3 menit, mereka menyudahi tinjauannya.
Sambil berjalan mengantar para Sekjen parpol meninggalkan lokasi, Ketua KPU RI Arief Budiman menjelaskan bahwa ruangan server berbeda dengan ruangan petugas IT KPU yang mengurusi server mereka.
Petugas-petugas itu bekerja di lantai 2, tepat di atas ruangan server tersebut. Ia menegaskan kalau KPU RI mempekerjakan seluruh SDM mereka murni anak bangsa Indonesia.
“Kalau tim kita di atas di ruang sebelah, semua anak bangsa Indonesia” kata Arief menyampaikan kepada Hinca sambil berjalan keluar ruangan.
Mendengar pernyataan Arief, Hinca menjawab sambil menyalaminya.
Dia percaya pekerjaan yang sedang dilakukan KPU RI dan meminta KPU terus bekerja dengan jujur, adil dan sesuai amanat rakyat. [tribunnews]