Film Barbie Raup Pendapatan Rp.2,39 Triliun di Pekan Pertama Penayangan

Sejak pertama kali berlayar di bioskop pada 19 Juli 2023, film Barbie live action garapan sutradara Greta Gerwig berhasil mencuri perhatian. Film yang menceritakan kehidupan mainan anak perempuan legendaris ini berhasil mencatatkan pendapatan fantastis dari penayangannya di seluruh negara.

Dikutip Screen Daily, film yang diperankan Margot Robbie ini berhasil meraup USD 158,9 juta atau sekitar Rp 2,39 triliun di seluruh dunia hingga Sabtu (22/7).

Angka ini hampir mencapai target sepekan penayangan yang dibidik capai USD 300 juta atau sekitar Rp 4,51 triliun.

Pendapatan film Barbie itu terbagi dari USD 88,4 juta secara internasional dan USD 70,5 di Amerika Utara hingga Sabtu pagi penayangan.

Perolehan USD 43 juta secara internasional di hari Jumat dari 25.451 layar di 69 negara ini, menempatkan Barbie sebagai film yang berhasil mencatatkan pendapatan terbesar di awal penayangan sejak pandemi COVID-19.

Film Barbie juga disebut sebagai film ketiga terbesar garapan rumah produksi Warner Bros setelah Harry Potter And The Deathly Hallows Part 2 dan Batman V.

Secara internasional, Meksiko menjadi negara dengan perolehan penonton terbanyak dengan total pendapatan USD 11,2 juta hingga Sabtu (22/7).

Kemudian, Brasil memberikan USD 8,9 juta setelah permintaan pemutaran film selama 24 jam.

Kemudian, Australia menghasilkan USD 6,2 juta dan Italia USD 4,5 juta. Untuk di Asia, China mencatatkan pendapatan terbesar sebesar USD 1,2 juta.

Film Barbie live action sebagai film pertama sejak 64 tahun boneka perempuan buatan Mattel itu hadir di dunia.

Film yang dibintangi oleh Greta Gerwig, Ryan Gosling, Simu Liu, America Ferrera, dan Emma Mackey ini memuat isu tentang feminisme.

Film Barbie mempertentangkan dua dunia, yakni dunia Barbie dan dunia nyata manusia.

Margot Robbie memerankan Barbie, yang kadang disebut “Stereotypical Barbie” oleh beberapa pengulas film.

Barbie yang diperankan Robbie ini tinggal di Barbie Land. Dia adalah Barbie paling populer di antara Barbie lain di tempat itu. Di film ini, Barbie Land adalah tempat yang matriarkis.

Semua perempuan di sana digambarkan memegang peranan penting di dunia, mereka percaya diri, cukup dengan dirinya, dan sukses.

Para Barbie di sana memegang posisi-posisi penting di masyarakat, seperti dokter, pengacara, dan politisi.

Presidennya juga perempuan. Justru para Ken semacam menjadi warga kelas dua.(Sumber)