Citayam Fashion Week Hidup Lagi, Tampilkan Tema Sekolah Hingga Film Barbie

Aksi peragaan busana jalanan, “Citayam Fashion Week” kembali memeriahkan kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas Jakarta Pusat pada Senin (24/7/2023).

Salah seorang ikon peserta CFW Abdul Sofi Allail alias Ale menyambut gembira kegiatan tersebut akhirnya diselenggarakan kembali setelah sekian lama terhenti.

“Dengan adanya Citayam Fashion Week diadakan kembali, yang pertama senang banget. Terus yang kedua, jadinya anak muda jadi tambah berkreasi lagi dan membebaskan mereka untuk bereksperimen dengan pakaian-pakaian mereka,” kata Ale.

Menurutnya, kegiatan CFW lebih banyak manfaat bagi generasi Z dan milenial dibandingkan dampak negatifnya sehingga Ale mengajak semua pihak mendukung kegiatan tersebut.

Salah satunya, dengan mengajak seluruh pihak untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga keamanan-ketertiban di kawasan sekitar lokasi CFW.

“Harapan untuk ke depannya, semoga anak-anak yang datang ke sini atau berbagai kalangan yang datang ke sini lebih bisa menjaga kebersihan. Terus juga lebih teratur dan harus lebih kreatif lagi,” ujar Ale berpesan.

Kegiatan CFW diketahui mulai kembali diikuti oleh para penggagasnya seperti Ale, Bonge, Dilan Bekasi, dan sebagainya sejak Sabtu (22/7/2023) malam lalu.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, para peserta fashion show jalanan itu bergantian berjalan di zebra cross yang menjadi catwalk untuk menunjukkan gaya berpakaian mereka yang unik dan menarik.

Pada kesempatan itu, Ale mengaku sengaja memilih setelan yang terkesan formal sesuai dengan tema pakaian pada CFW kali ini dari mulai seragam sekolah hingga kostum ala pemain film Barbie.

“Untuk kostum hari ini lebih ke formal. Untuk kostum kedua dipersiapkan untuk Minggu depan, biar lebih rahasia begitu. Pasti ada (kejutan) di setiap minggunya kita bakal adakan outfit yang lebih nyentrik dan bombastis,” ujarnya.

Berbeda dengan Ale, peserta CFW lainnya, Andika Ariseto alias Dilan Bekasi memilih tampil di catwalk mengenakan pakaian seragam SMA, jaket jins dan topi sambil menenteng secangkir kopi.

“Jadi, tadi itu fashion week di zebra cross. (Saya) pegang kopi begitu untuk mengambil vibe-vibe yang senja-senja begitu,” kata Andika saat ditemui seusai tampil di catwalk CFW.

Menurutnya, penyelenggaraan kembali CFW sudah sangat dinantikan oleh generasi muda, khususnya para konten kreator dan pegiat media sosial dari berbagai daerah di Ibukota Jakarta dan sekitarnya.

Andika pun berharap kegiatan tersebut bisa terus dilakukan setiap akhir pekan untuk memberikan ruang berkreasi bagi generasi muda, khususnya pecinta fashion.

“Semoga ke depannya (CFW) makin membaik. Intinya, tata krama, attitude dipakai semua dan jaga kebersihan di sini buat kebaikan kita juga,” ujar sang Dilan Bekasi optimistis CFW bisa lebih baik lagi ke depannya.

Tanggapan positif juga disampaikan seorang Youtuber yang akrab di sana Bebew. Ia mengaku baru pertama kali ikut CFW setelah sempat terhenti beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan tersebut, kaum muda diakui bisa lebih mengekspresikan kreativitasnya dalam berpakaian sekaligus melatih kepercayaan diri mereka.

“Seru banget ternyata, tahun kemarin kan aku gak ikut tapi tahun ini coba-coba ikutan ternyata seru banget. Dan, sebenarnya CFW ini adalah wadah untuk anak-anak yang mungkin mau menyalurkan bakatnya tapi masih terbatas atau belum bisa, begitu,” tutur Bebew.

Sementara itu, kegiatan CFW kali ini mendapatkan dukungan dari para sukarelawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Gabungan Seniman Indonesia (GSI) yang dipimpin artis senior, Roy Marten.

Koordinator GSI untuk Gen-z dan Milenial, Astrid menilai kegiatan CFW kali ini lebih ramai dibandingkan sehari sebelumnya, Sabtu (22/7/2023) malam lalu.

“Akhirnya, kita mengapresiasi bagaimana caranya mereka kembali menerima suatu keadaan yang membuat mereka happy. Jadi bikin lagi comeback to Citayam Fashion Week season kedua,” ujarnya.

Tak hanya mendukung penyelenggaraan kembali CFW, para sukarelawan GSI itu pun siap mengembangkannya menjadi kegiatan seni-budaya yang lebih besar.

“Ke depannya, ini akan jadi kegiatan rutin setiap minggunya. Jadi, mereka nanti di sini komunitas anak-anak jalanan, pengamen. Bahkan (akan) ada festival pengamen jalanan, festival fashion jalanan, berbagai kegiatan-kegiatan seni budaya yang bisa dikembangkan,” tutur Astrid.(Sumber)