News  

Anies Baswedan Sosok Calon Presiden Pilihan Pemilih PDIP?

Ini temuan di lapangan. Hasil blusukan ke berbagai daerah. Baik daerah yang menjadi basis suara Anies Baswedan maupun daerah yang dikenal sebagai basis suara partai merah.

Anda boleh saja tidak setuju dengan temuan ini. Setidaknya fakta dilapangan berbicara lain dari hasil survei. Temuan ini berdasarkan obrolan kampung secara spontan dan acak. Amat jauh dari rekayasa. Sekadar ingin mengukur suara hati nurani rakyat tentang presiden pilihan rakyat di Pilpres 2024.

Persis apa yang dilakukan oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein saat bertanya kepada mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) beberapa hari lalu.

Bupati Achmad Husein bertanya secara spontan tentang siapa sosok presiden 2024 versi mahasiswa baru Unsoed. Jawabannya sungguh diluar dugaan Bupati Banyumas yang kader PDIP itu.

Inginnya jawaban ketiga mahasiswa baru itu sesuai keinginan Bupati Banyumas, Ganjar Pranowo. Fakta berbicara lain. Ketiga mahasiswa baru itu kompak menyebut Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden pilihan mereka di Pilpres 2024.

Temuan Bupati Banyumas ini tidak aneh. Suara hati nurani rakyat mengarah kepada sosok Anies Rasyid Baswedan sebagai pemimpin harapan rakyat.

Pasalnya, temuan dilapangan terutama di kantong-kantong suara PDIP banyak menyebut Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden pilihan mereka di tahun 2024.

PDIP tetap menjadi partai pilihan mereka. Yang cukup mengejutkan tentu saja soal siapa calon presiden yang mereka dukung di Pilpres 2024 berbeda dengan keputusan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.

Fenomena menarik ini bisa jadi karena figur Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden yang bakal membawa perubahan di Indonesia.

Rakyat merasa kehidupan mereka selama hampir 10 tahun PDIP berkuasa tidak menunjukkan perbaikan yang berarti.

Keluh kesah rakyat tentang mahalnya kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan yang mahal, serta kesempatan kerja yang makin sulit.

Sementara rezim Jokowi banyak membangun proyek-proyek mercusuar yang tidak menyentuh persoalan sehari-hari rakyat seperti proyek IKN dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Belum lagi kebijakan ekonomi dan politik rezim Jokowi lebih berkiblat ke China. Misalnya saja 90 persen tambang nikel Indonesia dikuasai oleh China. Bahkan, benar atau tidaknya, pajaknya pun dibebaskan 30 persen. Ini kebijakan-kebijakan yang aneh dan tidak pro rakyat.

Kini harapan itu ada pada Anies Rasyid Baswedan. Sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menurut suara rakyat sebagai penerus kebijakan rezim Jokowi yang dinilai lebih mementingkan oligarki dan China ketimbang rakyatnya sendiri.

Bandung, 23 Muharram 1445/10 Agustus 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis