Tekno  

Bandar Narkoba David Manfaatkan Aplikasi BBM Jalankan Bisnis Narkotika Dari Lapas

Terungkap bagaimana cara David alias Khadafi, suami selebgram Adelia Putri Salma sekaligus bandar narkoba, bisa mendapatkan puluhan kilogram sabu meskipun tengah ditahan. David diketahui berkomunikasi melalui aplikasi Black Berry Messenger (BBM).

Aplikasi chat yang terbilang cukup lawas itu digunakan David dan jaringannya. Salah satunya adalah Fajar Reskianto, tersangka yang ditangkap lebih dulu oleh Polda Lampung pada Maret 2023 lalu.

Fajar telah menjalani sidang perdana. Dalam salinan dakwaan yang dilihat detikSumbagsel Senin (4/9/2023), terungkap bagaimana awal mula Fajar bisa berkomunikasi dengan David yang tengah ditahan di lapas.

Awalnya, Fajar yang tengah mencari pekerjaan bertemu dengan seseorang berinisial BN. Oleh BN, Fajar diberi pekerjaan menjadi kurir. Demi kelancaran tugasnya sebagai kurir, Fajar diminta menginstal aplikasi BBM.

Melalui aplikasi BBM itulah, Fajar berkomunikasi dengan bos yang dijuluki The Secret. The Secret sendiri diketahui berlokasi di Malaysia. Fajar juga dibuatkan 4 KTP palsu untuk menjalankan tugas sebagai kurir.

Oleh The Secret, Fajar diminta berkomunikasi dengan David alias Khadafi, bandar narkoba yang tengah mendekam dalam lapas. David kemudian meminta Fajar membawa sabu sebanyak 21 kilogram. Puluhan kilogram sabu itu dikemas dalam dua koper.

Sepak terjang David menjalankan bisnis narkoba dari dalam penjara ini dibenarkan oleh Dirresnarkoba Polda Lampung, Kombes Erlin Tangjaya. Namun, tidak disebutkan dengan jelas di lapas mana tepatnya David ‘bermain’.

“Iya, dia masih melakukan itu (pengendalian narkoba dari lapas),” kata Erlin, Rabu (30/8/2023) lalu.

David alias Khadafi diketahui pernah ditahan di Lapas Narkotika Banyuasin selama 6 tahun sejak divonis pada 2017. Kemudian pada Juni 2023, suami selebgram Adelia Putri Salma itu dipindahkan ke Lapas Karanganyar Super Maximum Security di Nusakambangan.

Dalam pengungkapan jaringan narkoba ini, Polda Lampung bekerja sama dengan polda di berbagai daerah hingga Mabes Polri dan kepolisian internasiona seperti Malaysia dan Thailand.

“Ini kan pengembangan dari rangkaian pengungkapan jaringan narkotika internasional, hingga akhirnya A tertangkap. Penangkapan ini juga melibatkan beberapa Polda, yakni Polda Banten, Polda Kalimantan Selatan, hingga Mabes Polri. Kita juga melibatkan Kepolisian Malaysia serta Kepolisian Thailand,” kata Kapolda Lampung, Helmy Santika.(Sumber)