News  

Canggih! Ini Rahasia Terowongan Bawah Tanah Hamas Yang Sulit Dihancurkan Israel

Tepat sepuluh tahun yang lalu pada bulan Oktober 2012, Israel mengumumkan terkait penemuan “terowongan ofensif pertama” di Jalur Gaza. Lorong bawah tanah itu panjangnya ratusan meter dan dalamnya mencapai 20 meter di bawah permukaan.

Dilansir melalui laman resmi Aawsat, terowongan bawah tanah itu sangat kokoh. Pihak Israel sendiri tidak menemukan senjata atau bahan peledak apa pun di terowongan tersebut dan para ahli berspekulasi bahwa Hamas menggunakannya untuk menculik tentara Israel.

Seorang komandan militer utama Israel menyatakan akan membuat Hamas menyesali hal ini dan membuat mereka berputus asa.

“Kami akan membuat mereka menyesali hal ini dan kami akan membuat mereka putus asa,” ucapnya.

Tentara israel pun berusaha menghancurkan terowongan tersebut, seperti yang dilakukan tentara lain sebelumnya. Militer zionis itu bahkan membentuk unit khusus yang didedikasikan untuk menghancurkan terowongan.

 

Termasuk juga mengerahkan para ilmuwan Israel yang tugasnya adalah membangun perangkat elektronik sehingga dapat mendeteksi lorong-lorong bawah tanah yang ada di bawah kota Gaza itu.

Komandan Komando Selatan Israel, Yoav Gallant mengatakan ini adalah perang pikiran antara israel dan Hamas.

“Ini adalah perang pikiran antara kami dan Hamas. Kami mengobarkannya untuk satu tujuan, kemenangan,” Kata Gallant.

Dalam sepuluh tahun terakhir, tentara Israel menyadari bahwa mereka tidak dapat menghancurkan terowongan tersebut. Sebaliknya, terowongan tersebut telah berkembang dan menjadi lebih luas.

Pada awalnya, terowongan itu dibangun untuk memungkinkan pejuang Hamas melawan serangan darat dari Israel dan menyergap pasukan musuh.

Pada tahun 2014, mereka kemudian menggunakannya untuk menculik dua tentara dan mereka masih ditahan oleh Hamas.

Israel kemudian memutuskan untuk membangun tembok besar, yang membentang sepanjang 65 kilometer di atas dan diTembok tersebut dibangun untuk mencegah Hamas membangun terowongan yang dapat meluas ke wilayah Israel.

Tembok yang dibangun Israel menelan biaya satu miliar dolar AS, namun Hamas hanya perlu menyewa kontraktor sebesar 200 dolar untuk dapat mendorong buldozer ke tembok dan menghancurkan sebagian darinya.

Tindakan tersebut kemudian membuat terowongan dalam Gaza semakin jauh meluas. Bahkan, pasukan Hamas tak henti membangun jaringan besar yang hanya bisa dibandingkan dengan jaringan bawah tanah di Korea Utara.

Israel tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa bukan hanya Teheran, yang membantu Hamas dalam perencanaan aksi tersebut. Tapi juga Pyongyang.

Diketahui, pada awal 1980-an, mereka telah membangun seluruh dasar bawah tanah di bawah rumah sakit Al-Shifa di Gaza ketika mereka masih menduduki daerah tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel menyibukkan diri memantau perluasan terowongan di Gaza dan yang terdapat pada wilayahnya sendiri.

Untuk menghancurkan beberapa terowongan, Israel menggunakan bahan yang akan mengembang dan mengeras serta menghabiskan semua ruang kosong untuk menutup terowongan.

Sementara itu, Hamas masih terus memperluas jaringan terowongannya di Gaza. Terowongan saat memiliki kedalaman sekitar 70 meter di bawah tanah dan membentang sepanjang 500 kilometer.

Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Jacob Nagel mengatakan, terowongan tersebut mungkin lebih panjang dari itu dan mungkin mencapai ribuan kilometer.

Tentara Israel mengklaim bahwa mereka memiliki “Peta Rinci” terowongan tersebut dan sedang mempersiapkan rencana yang tepat untuk mengubahnya menjadi “kuburan” bagi para pemimpin Hamas.

Kemudian mereka juga mengatakan bahwa terowongan tersebut telah dikembangkan Hamas secara besar-besaran dalam dua tahun terakhir.

Israel juga diperingatkan terkait teknologi yang ada di sana akan mengejutkan Israel dan mengubah mereka menjadi jebakan besar bagi tentaranya.

Terowongan tersebut telah menjadi berita utama dalam perang Gaza. Karena para pemimpin Hamas dan sekitar 20.000 pejuang menggunakan terowongan tersebut seperti benteng bawah tanah.

Israel telah mempertimbangkan pilihannya dalam cara menghancurkan terowongan tersebut. Mereka berencana menggunakan bom vakum untuk menghancurkannya dan membunuh semua orang yang ada di dalam terowongan bawah tanah itu.

Namun Hamas telah menyatakan bahwa mereka mengetahui rencana yang ada di Israel dan para pejuangnya siap untuk menghadapinya.(Sumber)