Kejadian tidak mengenakan kembali dialami calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Capres nomor urut 1 itu batal mengisi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM) karena diduga ada intervensi pihak tertentu. Peristiwa-peristiwa seperti inilah yang kemudian memunculkan istilah Aniesphobia.
Menanggapi hal ini, Jurubicara (Jubir) Anies, Surya Tjandra mengatakan, tidak perlu ada kekhawatiran berlebih kepada Anies, mengingat capres yang berpasangan dengan cawapres Muhaimin Iskandar itu hanyalah manusia biasa.
“Tidak perlu khawatir dengan Anies. Beliau manusia juga kok. Ketakutan biasanya berasal dari ketidaktahuan,” kata Surya saat dikonfirmasi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/11).
Mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyarankan masyarakat untuk lebih proaktif mencari tahu kandidat capres dan cawapres. Sehingga tidak ada lagi prasangka yang keliru.
Agar Pilpres lebih berkualitas, salah satu parameternya adalah diskursus yang mendominasi percakapan warga yaitu gagasan para capres, bukan sentimen kebencian.
Surya melanjutkan, semakin sering kandidat capres-cawapres memaparkan gagasannya di berbagai forum, maka rakyat akan lebih mengetahui kualitas dan rekam jejak mereka. Sehingga masyarakat dapat menentukan pilihan dengan rasional.
“Di tengah terbatasnya masa kampanye, makin sering capres-cawapres tampil ke publik sebelum pencoblosan, maka makin baik,” jelasnya.(Sumber)
