Hasto Jawab Sindiran Kaesang Soal Ganjar Tak Jelas: Justru Prabowo Antitesa Jokowi

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Ketum PSI Kaesang Pangarep.

Kaesang sempat menyebut Ganjar Pranowo tidak jelas selama debat capres berlangsung.

Bagi Hasto, kenyataannya justru sebaliknya. Prabowo Subianto yang terlihat tidak bisa menjabarkan program Jokowi yang digadang-gadang akan dilanjutkan.

“Kalau kita lihat dari Pak Prabowo dari rekam jejaknya, dari program dan dari karakter, gaya kepimpinannya Prabowo antitesa dari Pak Jokowi,” kata Hasto di sela Safari Politik ke Kampung Jawi, di Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Safari politik itu dimulai hari ini hingga 20 Desember 2023, bersama Siti Atikoh Ganjar Pranowo.

Hasto kemudian mencontohkan rekam jejak Prabowo yang menjadi antitesa Jokowi, yakni kebijakan Menhan RI itu yang menambah utang luar negeri demi membeli alutsista, di saat rakyat dihadapkan kenaikan kebutuhan pokok.

“Contohnya apa ketika rakyat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok Pak Prabowo malah menambah utang luar negeri untuk membeli alutsista, emangnya kita mau perang, sehingga rakyat ditakut-takuti bahwa kita pengin perang, kita perlu senjata yang hebat,” jelas dia.

“Padahal di dalam pengadaan senjata banyak kajian-kajian yang mengatakan, pembentukan PT Teknologi Militer Indonesia diisi kroni-kroni beliau, sehingga ada dugaan terhadap penyalahgunaan kewenangan dari Menhan,” kata Sekjen PDIP itu.

Menurut Hasto, kebijakan Prabowo justru kontras dengan Jokowi yang memilih turun menemui rakyat ketika harga kebutuhan pokok naik.

“Maka, ini menunjukkan programnya berbeda. Kalau Pak Jokowi turun ke rakyat. Kalau Pak Prabowo pilih pinjam utang luar negeri untuk beli senjata, padahal kita tidak perang,” kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Sementara itu, kata Hasto, bagi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, perang yang dihadapi Indonesia ialah soal memberantas korupsi, kemiskinan, dan kebodohan.

Menurutnya, Ganjar dan Mahfud menjadi kandidat yang bakal menyempurnakan semua program pemerintahan terkini apabila kedua sosok terpilih.

“Jadi dengan penjelasan saya ini, semoga Mas Kaesang tidak bingung lagi.

Sementara Pak Ganjar Pranowo itu betul-betul memperbaiki untuk lebih baik. Lebih baik itu apa? Kartu-kartunya yang banyak dijadikan satu, menjadi KTP Sakti,” tutur Hasto.

“Kemudian koordinasi antar pemerintahan melalui digitalisasi interconnected di dalam pelayanan publik. Saat ini ada 27 ribu pelayanan publik dengan platformnya sendiri-sendiri, rakyat bingung.

Ini semua ditingkatkan fungsinya. Jadi Pak Ganjar dan Prof Mahfud itu memperbaiki, menyempurnakan, bergerak lebih cepat, dan energinya jauh lebih hebat,” ucap Hasto.(Sumber)