8 Pebulutangkis Top Indonesia Yang Putuskan Pindah Warga Negara

BERIKUT delapan pebulu tangkis top Indonesia yang memutuskan pindah negara. Bahkan, ada yang sampai menjadi juara dunia dengan bendera barunya!

Perpindahan negara di dunia bulu tangkis sejatinya bukan sesuatu yang asing. Beberapa pebulu tangkis Indonesia juga mengalami perpindahan negara dengan berbagai alasannya.

Logo PBSI

Lalu, siapa saja delapan pebulu tangkis top Indonesia yang putuskan pindah negara? Berikut ulasannya.

8. Halim Haryanto

Halim Haryanto

Salah satu pebulu tangkis hebat Indonesia yang pilih pindah negara adalah Halim Haryanto. Dia diketahui memutuskan pindah menjadi warga negara Amerika Serikat pada 2004.

Tentu saja, keputusan ini jadi sorotan karena Halim sukses mengukir karier apik saat masih membela Indonesia. Dia meraih sejumlah gelar juara bergengsi, seperti Taiwan Open 2005 hingga All England 2001.

7. Mia Audina

Mia Audina

Mia merupakan pebulu tangkis spesialis tunggal putri yang pernah menjadi andalan Indonesia pada masanya. Dia sukses mengukir prestasi manis, di antaranya meraih medali di Olimpiade, tepatnya medali perak Olimpiade Atlanta 1996.

Namun, Mia Audina memutuskan pindah kewarganegaaraan pada 1999. Atlet cantik itu menjadi warga negara Belanda karena mengikuti sang suami.

6. Setyana Mapasa

Setyana Mapasa

Pebulu tangkis dengan nama lengkap Setyana Daniella Florensia Mapasa itu awalnya berkebangsaan Indonesia (1995 – 2014). Namun, wanita yang kini berusia 28 tahun itu memutuskan pindah kewarganegaraan menjadi warga Australia (2014 – sekarang).

Sebelum berpindah negara, Setyana sempat dikenal setelah masuk ke dalam skuad Indonesia yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia Junior 2012 bersama Kevin Sanjaya dan Melati Daeva Oktavianti. Sayangnya, kariernya tidak berkembang setelah dirinya mengalami cedera lutut parah.

5. Danny Bawa Chrisnanta

Danny Bawa Chrisnanta

Danny merupakan pebulu tangkis spesialis ganda yang lahir di Salatiga. Saat ini, pemain berusia 34 tahun tersebut aktif membela Singapura di kancah internasional.

Sekadar informasi, Danny sudah membela Singapura sejak 2013. Namun, dia memegang paspor negara tersebut sejak 2007. Pencapaian terbaiknya adalah menempati ranking sembilan dunia bersama Vanesa Neo dan bermain di sektor ganda campuran.

4. Ade Resky Dwicahyo

Ade Resky Dwicahyo

Ade merupakan pebulu tangkis Indonesia yang kini membela Azerbaijan. Dia bahkan sempat menembus pelatnas PBSI Junior. Ade sempat tampil di Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada 2016, namun gagal mempersembahkan gelar.

Setelah itu, pebulu tangkis kelahiran Kendari, 14 Mei 1998 ini merasa kesulitan menembus skuad utama Pelatnas PBSI. Alhasil, pada 2017 Ade Resky Dwicahyo pindah ke Azerbaijan dan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.

3. Ardy B. Wiranata

Ardy B. Wiranata

Pebulu tangkis bernama lengkap Ardy Bernardus Wiranata memutuskan pindah ke Kanada bersama keluarganya. Pria kelahiran 10 Februari 1970 tersebut merupakan salah satu andalan tunggal putra Indonesia di masa jayanya.

Ardy memang pindah dari Indonesia sejak pensiun pada 1998. Sempat menjadi pelatih kepala di Amerika Serikat (AS) pada 1998-2001, dia lalu pindah ke Kanada dan menetap di sana hingga saat ini.

2. Albertus Susanto Njoto

Albertus Susanto Njoto

Kemudian, ada nama Albertus Susanto Njoto. Dia memutuskan pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Hong Kong.

Selama masih menjadi warga negara Indonesia, Albertus Susanto Njoto punya karier apik. Tetapi, pemain spesialis ganda putra itu akhirnya memutuskan pindah kewarganegaraan karena ketatnya persaingan di Indonesia.

1. Tony Gunawan

Tony Gunawan

Terakhir, ada nama Tony Gunawan. Sama seperti Halim Haryanto, dia pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat pada dekade 2000-an.

Sontak, kabar ini jadi sorotan besar karena Tony sukses mengukir karier ciamik kala masih menjadi WNI. Duetnya dengan Candra Wijaya, bahkan pernah meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000.

Walau begitu, Tony juga sempat mengukir prestasi saat pindah menjadi warga negara AS. Dia juara dunia pada 2005 bersama Howard Bach dengan mengalahkan Candra Wijaya/Sigit Budiarto.(Sumber)