Beberapa tunggal putri Indonesia langsung diadang lawan berat sejak babak pertama Indonesia Open 2019. Siapa punya peluang melangkah jauh?
PBSI menurunkan empat tunggal putri di Indonesia Open yang berlangsung di Istora, Senayan, 16-21 Juli. Mereka adalah, Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, dan Lyanny Alessandra Mainaky.
Dari nama-nama tersebut, Fitriani dan Ruselli langsung mendapat lawan berat sejak babak pertama. Fitriani berhadapan dengan unggulan kedua, Chen Yu Fei. Dari rekor head to head, Yu Fei lebih unggul empat kemenang dari enam pertemuan sebelumnya.
Sementara itu, Ruselli Hartawan akan bertemu Ratchanok Intanon, yang tahun ini sudah menjuarai India Open dan Malaysia Masters.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, menyebut peluang untuk bisa menembus delapan besar masih terbuka. Gregoria Mariska Tunjung dianggap yang paling berpotensi.
Di babak pertama, Gregoria akan berhadapan pemain Thailand Pornpanwee Chocuwong. Keduanya belum pernah bertemu.
“Terus terang untuk tunggal putri, kami akui harus kerja keras. Ruselli akan bertemu Ratchanok. Memang secara level kalah kelas tapi kami berharap ada perlawanan, kejutan,” kata Susy di Ritz Carlton Pasific Place, Rabu (26/6/2019).
“Lalu Fitriani akan bertemu Yu Fei, unggulan kedua. Ini harus kami terima karena kalau ranking kita di atas 10 maka otomatis akan bertemu unggulan-unggulan,” dia menjelaskan.
“Jadi, Gregoria yang kami lihat masih ada kesempatan karena akan bertemu Pornpanwee dari Thailand. Peluang terbesarnya ada padanya. Tinggal Gregoria mau kerja keras untuk mencapai itu atau tidak,” dia menambahkan.
Tak hanya mencapai target, Susy juga meminta atletnya untuk memanfaatkan turnamen berhadiah sekitar Rp 17 miliar ini untuk meningkatkan rangking.
“Saat ini, kami terus kerja keras dan berusaha dengan adanya Rionny Mainaky untuk mengejar ketertinggalan. Saya percaya di mana ada kemauan pasti bisa meningkatkan prestasi atlet kita,” ujar dia. [detik]