Polstat: Kritik Kampus Bikin Kepercayaan Publik ke Jokowi Turun Dari 76,9 Persen Ke 64,1 Persen

Lembaga survei Polstat mengungkap adanya penurunan kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi. Penurunan tersebut angkanya cukup tajam.

Survei Polstat dilakukan pada 4 sampai 7 Februari 2024 di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Populasi surveinya, yakni WNI yang sudah punya hak memilih dalam pemilu atau sudah menikah.

Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, dengan metode survei systematic random sampling. Margin of error survei ini 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengumpulan dana dilakukan melalui teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuisioner.

Berikut salah satu pertanyaan dalam survei tersebut:

“Apakah Anda sangat puas, puas, kurang puas atau tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi setelah hampir 10 tahun memimpin Indonesia?”
Hasilnya:
  • 19,3 persen sangat puas
  • 44,8 persen cukup puas
  • 20,4 persen kurang puas
  • 10,5 persen tidak puas
  • 5 persen tidak tahu
“Hasil survei Polstat Indonesia kali ini menunjukkan bahwa mayoritas publik atau 64,1 persen responden menyatakan ‘sangat puas dan cukup puas’ terhadap kinerja Presiden Jokowi setelah hampir 10 tahun memimpin Indonesia,” kata peneliti Polstat dalam keterangannya, Kamis (8/2).

Adapun dengan data tersebut, 30,9 persen responden mengaku tidak dan kurang puas terhadap kinerja Jokowi. Sisanya tidak memberikan jawaban alias tidak tahu.

Meski mayoritas puas, tetapi tingkat kepuasan ini ternyata menurun dari survei Polstat pada Desember 2023. Cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Gerakan Civitas Academica
Pada Desember 2023, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 76,9 persen. Turun pada Februari 2024 menjadi 64,1 persen. Apa penyebabnya?

“Analisis Polstat Indonesia, serangan beruntun baik dari kubu Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo dan juga kritik dari berbagai kampus akhir-akhir ini terhadap kinerja Presiden Jokowi, sedikit banyak mulai menggerus kepercayaan publik terhadap Presiden RI ke-7 itu,” demikian keterangan Polstat.

“Apalagi serangan dan kritik itu datang berelombang dalma beberapa minggu terakhir,” lanjutnya.

Dari hasil survei tersebut, Polstat menanyakan apakah publik setuju dengan rencana pemakzulan Jokowi dari posisi presiden. Hasilnya mayoritas tidak setuju. Ini hasilnya:

  • 20,9 persen setuju.
  • 55,8 persen kurang setuju.
  • 23,3 persen tidak tahu.