Survei Polstat dilakukan pada 4 sampai 7 Februari 2024 di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Populasi surveinya, yakni WNI yang sudah punya hak memilih dalam pemilu atau sudah menikah.
Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, dengan metode survei systematic random sampling. Margin of error survei ini 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan dana dilakukan melalui teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuisioner.
Berikut salah satu pertanyaan dalam survei tersebut:
-
19,3 persen sangat puas
-
44,8 persen cukup puas
-
20,4 persen kurang puas
-
10,5 persen tidak puas
-
5 persen tidak tahu
Adapun dengan data tersebut, 30,9 persen responden mengaku tidak dan kurang puas terhadap kinerja Jokowi. Sisanya tidak memberikan jawaban alias tidak tahu.
Meski mayoritas puas, tetapi tingkat kepuasan ini ternyata menurun dari survei Polstat pada Desember 2023. Cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Analisis Polstat Indonesia, serangan beruntun baik dari kubu Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo dan juga kritik dari berbagai kampus akhir-akhir ini terhadap kinerja Presiden Jokowi, sedikit banyak mulai menggerus kepercayaan publik terhadap Presiden RI ke-7 itu,” demikian keterangan Polstat.
“Apalagi serangan dan kritik itu datang berelombang dalma beberapa minggu terakhir,” lanjutnya.
Dari hasil survei tersebut, Polstat menanyakan apakah publik setuju dengan rencana pemakzulan Jokowi dari posisi presiden. Hasilnya mayoritas tidak setuju. Ini hasilnya:
-
20,9 persen setuju.
-
55,8 persen kurang setuju.
-
23,3 persen tidak tahu.