News  

Prabowo: Demokrasi Itu Sangat Melelahkan, Sangat Kacau dan Sangat Mahal

Menhan Prabowo Subianto menyinggung demokrasi saat memberikan pidato dalam bahasa Inggris di acara Mandiri Investment di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3). Acara ini dihadiri oleh kalangan investor dan pebisnis.

Prabowo yang juga capres 02 ini bersaksi, demokrasi menurutnya sangat melelahkan dan berantakan. Tidak hanya itu, biaya demokrasi sangat mahal.

“Kita telah melakukan beberapa pemilu [Sejak 1955-2024]. Saya akan mengatakan pemilihan langsung. Saya memiliki banyak pengalaman dalam partisipasi dalam pemilu ini,” kata Prabowo yang terjun ke dunia bisnis setelah diberhentikan dengan hormat dari militer pada 1998 ini.

Prabowo terlibat dalam pemilu dimulai pada 2004 saat dia mengikuti konvensi capres yang diadakan Partai Golkar. Lalu pada Pilpres 2009, dia menjadi cawapres berpasangan dengan Megawati.

Pada Pilpres 2014, Prabowo capres berpasangan dengan Hatta Rajasa. Pada Pilpres 2019, Prabowo capres berpasangan dengan Sandiaga Uno. Pada Pilpres 2024, Prabowo capres berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Jokowi.

Belum Puas dengan Demokrasi di RI
Lebih lanjut, Ketua Umum Gerindra ini mengatakan, dirinya masih belum puas dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Menurutnya, demokrasi di Indonesia masih bisa diperbaiki menjadi lebih baik.

“Kami masih belum puas dengan demokrasi kami. Ada banyak ruang untuk perbaikan tetapi juga di satu sisi kami memiliki kompleksitas inferioritas ini, selalu merasa bahwa kami lebih rendah untuk semua orang,” ucap putra Sumitro Djojohadikusumo, menteri ekonomi era Sukarno dan Soeharto ini.

Prabowo juga menegaskan Indonesia merupakan negara besar. Sejalan dengan itu, tantangan bangsa Indonesia juga besar.

“Indonesia adalah negara dengan aspirasi yang besar. Orang-orang saya, bangsa saya, memiliki aspirasi yang besar. Kami memiliki masalah besar, kami memiliki tantangan besar, tetapi kami memiliki aspirasi besar dan kami mencoba untuk mencapai aspirasi tersebut,” kata Prabowo.

(Sumber)