News  

Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani Tembus Rp. 51,8 Miliar, Naik Rp. 8 Miliar Dalam Setahun

Bea Cukai kembali mencuri perhatian publik setelah beberapa postingan di media sosial menjadi viral.

Awalnya, seorang pengguna internet mengungkapkan bahwa ia membeli sepasang sepatu bola dengan harga Rp 10,3 juta dari luar negeri, namun ia harus membayar bea masuk sebesar Rp 31,81 juta beserta denda.

Di sisi lain, seorang pengguna media sosial mengklaim sebagai pengelola Sekolah Luar Biasa (SLB) dan menerima bantuan alat pembelajaran untuk tunanetra dari Korea Selatan, namun barang tersebut terhenti oleh Bea Cukai saat tiba di Indonesia.

Untuk dapat meninggalkan bandara, pihak SLB diminta membayar jumlah uang yang mencapai ratusan juta rupiah. Tidak hanya itu, mereka juga diminta membayar biaya penyimpanan gudang yang dihitung setiap harinya.

Dua permasalahan tersebut menyebabkan instansi yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini mendapat sorotan dari warganet.

Salah satu tokoh utama dalam Bea Cukai saat ini adalah Askolani, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai sejak 12 Maret 2021.

Dikutip dari akun X @Heraloebss pada 1 Mei 2024, “Dirjen Bea Cukai mendadak menjadi sorotan imbas kasus kebijakan importasi barang yg diviralkan Netizen. Terungkap harta kekayaannya mencapai Rp 51,8M”. Cuit akun tersebut.

Lantas, seperti apa harta kekayaan Askolani sekarang?

Jumlah keseluruhan aset surat berharga tersebut adalah sebesar Rp 19,5 miliar.

Surat Berharga adalah bentuk kekayaan yang melibatkan kepemilikan atau hak atas investasi dalam perusahaan yang telah resmi terdaftar.

Surat Berharga dalam LHKPN dibagi menjadi dua kategori, yaitu Efek yang diperdagangkan di bursa seperti saham, obligasi, dan derivatif, serta kepemilikan atau penyertaan dalam perusahaan yang tidak terdaftar di bursa.

Di samping surat berharga, Askolani juga memiliki properti berupa 8 bidang tanah dan bangunan dengan nilai total sekitar Rp 17 miliar.

Askolani memiliki tiga mobil di garasinya yang nilainya sekitar Rp 1,3 miliar.

Disamping itu, ia masih mempunyai kas dan setara kas sebesar Rp 12 miliar.

Askolani juga memiliki harta bergerak lainnya dan harta lainnya, masing-masing bernilai Rp 1,170 miliar dan Rp 1,174 miliar.

Namun, Askolani juga memiliki utang sebesar Rp 390 juta, yang mengurangi nilai total asetnya.

Berikut adalah daftar lengkap kekayaan milik Askolani, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai.

Tanah dan Bangunan Rp 17.002.044.000, antara lain:

Bangunan Seluas 36 M2 Di Kab / Kota Kota Jakarta Utara , Hasil Sendiri Rp 500.000.000

Tanah Dan Bangunan Seluas 28 M2/28 M2 Di Kab / Kota Kota Jakarta Pusat , Hasil Sendiri Rp 400.000.000

Tanah Dan Bangunan Seluas 34 M2/34 M2 Di Kab / Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp 450.000.000

Harta Kekayaan:

Askolani telah melaporkan harta kekayaannya sebanyak 9 kali, dan dari laporan tersebut terungkap bahwa kekayaannya terus meningkat setiap tahunnya.

Dalam laporan terbaru, kekayaan Askolani mencapai Rp 51,8 miliar, atau tepatnya Rp 51.872.392.622.

Hal ini diperoleh dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diajukan oleh Askolani pada tanggal 28 Februari 2023.

Tanah Dan Bangunan Seluas 272 M2/113 M2 Di Kab / Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp 2.950.000.000

Tanah Seluas 312 M2 Di Kab / Kota Kota Jakarta Timur , Hasil Sendiri Rp 1.908.060.000

Tanah Dan Bangunan Seluas 208 M2/350 M2 Di Kab / Kota Kota Jakarta Barat , Hasil Sendiri Rp 3.598.704.000

Tanah Dan Bangunan Seluas 153 M2/250 M2 Di Kab / Kota Kota Jakarta Barat , Hasil Sendiri Rp 1.500.000.000

Tanah Dan Bangunan Seluas 377 M2/250 M2 Di Kab / Kota Kota Jakarta Barat , Hasil Sendiri Rp 5.695.280.000

Alat Transportasi Dan Mesin Rp 1.323.000.000, antara lain :

Mobil, Alphard 2.5g At Al30ga/T10 Tahun 2018, Hasil Sendiri Rp 895.000.000

Mobil, Nissan X-Trail 2,5 A/T Tahun 2015, Hasil Sendiri Rp 203.000.000

Mobil, Jeep Audi Qs 2.0 Tfsi At Tahun 2010, Hasil Sendiri Rp 225.000.000

Harta Bergerak Lainnya Rp 1.170.000.000

Surat Berharga Rp 19.529.101.450

Kas Dan Setara Kas Rp 12.063.495.388

Harta Lainnya Rp 1.174.842.084

Sub Total Rp 52.262.482.922

Utang Rp 390.090.300

Total Harta Kekayaan Rp 51.872.392.622 (Sumber)