Legenda Hidup Timnas Indonesia Tuding Shin Tae-yong ‘No Skill’, Naturalisasi Asal Comot

LEGENDA Timnas Indonesia, Anjas Asmara, menyindir juru taktik skuad Garuda, Shin Tae-yong. Ia menyebut Shin Tae-yong sebagai pelatih yang tidak memiliki kemampuan.

Dasar penilaian Anjas Asmara karena Shin Tae-yong gemar menerapkan strategi parkir bus. Satu lagi, Shin Tae-yong dinilai tidak melatih Rizky Ridho dan kawan-kawan dalam hal membaca permainan.

Shin Tae-yong disebut no skill oleh Anjas Asmara. (Foto: PSSI)

(Shin Tae-yong disebut no skill oleh Anjas Asmara. (Foto: PSSI)

“Shin Tae-yong hanya parkir bus. Perhatikan cara main timnya, hanya parkir bus. Sebelas pemain kita berdiri di pertahanan semua dan kita kesulitan bikin gol. Jadi main bola itu harus cetak gol. Tiru itu Messi, tiru itu Ronaldo,” kata Anjas Asmara saat hadir di program Rakyat Bersuara yang tayang di iNews pada Selasa, 7 Mei 2024.

“Pemain Korea yang ada di dunia ini, mereka mengandalkan fisik, no skill. Shin Tae-yong no skill. Anak-anak ini (para pemain Timnas Indonesia) selalu Melihat bola, tidak Melihat orang yang bergerak. Golnya dari situ semua. Kenapa Shin Tae-yong tidak latih itu,” lanjut pria berusia 72 tahun tersebut.

Selain menyindir Shin Tae-yong, Anjas Asmara juga menyindir kualitas bek Timnas Indonesia, Jordi Amat. Ia menilai, kualitas Jordi Amat tidak lebih bagus dari bek-bek lokal Tanah Air.

Pengalaman Jordi Amat yang pernah berkarier di Inggris Bersama Swansea City, hingga di La Liga bareng Real Betis, Espanyol dan Rayo Vallecano, dipandang Anjas Asmara belum cukup.

Kedua, Jordi Amat, Marc Klok dan Elkan Baggott, itu pemain naturalisasi dari mana? Itu asal comot. Mereka tidak lebih-lebih amat dari pemain-pemain lokal. Harusnya (pemain naturalisasi) lebih menunjukan skill-nya,” kata pemain Timnas Indonesia era 1970-an ini.

Anjas Asmara sejatinya tidak mempermasalahkan PSSI menaturalisasi peamain Keturunan. Namun, ia mengingatkan pemain yang dinaturalisais harus memiliki kualitas.

“Saya dibesarkan Wiel Coerver, Pelatih terbaik di dunia dalam hal skill individu. Jadi bukan saya tidak setuju dengan naturalisasi. Naturalisasi ini asal tidak asal comot saja,” tutup Anjas Asmara.

(Sumber)