Reliji  

Ini 9 Cara Jitu Pilih Jodoh Dalam Islam

Cara memilih jodoh menurut Islam ini jika dipraktikkan akan menjadi kunci untuk menciptakan kehidupan pernikahan yang sakinah, mawadah, dan warahmah, serta terhindar dari KDRT.

Tragedi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berujung maut kembali terjadi. Kali ini, korbannya adalah Linda, seorang ibu rumah tangga di Desa Sungai Asam, Dusun Ambangah, Kecamatan Sungai Raya.

Tragedi nahas tersebut terjadi pada Rabu, 10 April 2024. Diketahui, sebelum meninggal dunia korban sempat mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara Anton Sujarwo Pontianak.

AKBP Wahyu Jati Wibowo selaku Kapolres Kubu Raya menyebutkan, kejadian bermula ketika korban meninggalkan rumah keluarga suaminya (AI) tanpa kabar disaat keluarga besar suaminya sedang berkumpul dalam rangka silaturahmi lebaran Idufitri.

AI yang merasa malu kepada keluarganya, mencari korban dengan sepeda motornya dan terlibat cekcok saat mengajak sang istri untuk kembali ke rumah orang tuanya.

Tersulut emosi, AI pun tega melakukan kekerasan brutal dengan benda tumpul kepada Linda hingga korban mati lemas di rumah sakit pada Jumat, 12 April 2024.

KDRT yang dilakukan oleh pasangan bukanlah hal yang baru di Indonesia. Setiap tahun, angkanya sangatlah mengkhawatirkan dan tak jarang korbannya berakhir meninggal dunia.

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya KDRT di kehidupan kita adalah dengan memilih pasangan atau jodoh terbaik yang mau berusaha bersama-sama menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Oleh karena itu, Allah dan Rasulullah pun memberikan rambu-rambu seputar cara memilih jodoh menurut Islam agar umatnya tidak salah dalam memilih pasangan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di dalam rumah tangga, seperti KDRT.

Cara Memilih Jodoh Menurut Islam yang Baik dan Benar

Cara Memilih Jodoh dalam Islam
Cara Memilih Jodoh dalam Islam. (Sumber Foto: Gettyimages)

Pernikahan adalah ibadah mulia yang mampu menyempurnakan separuh agama. Oleh karena itu, penting memilih pasangan yang tepat agar dapat melaksanakan ibadah tersebut seumur hidup dengan mudah dan bahagia.

Berikut ini adalah cara memilih jodoh menurut Islam yang baik dan benar demi mencapai kehidupan rumah tangga yang dipenuhi dengan rasa tenang, cinta, dan keberkahan atau sering disebut juga dalam istilah sakinah, mawadah, dan warahmah.

1. Berdasarkan Agamanya

Hal paling penting dalam mencari pasangan menurut Islam adalah memilih yang paling baik dari segi agamanya.

Hal ini diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam salah satu hadisnya yang berbunyi:

“Wanita dikawini karena empat hal. Karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, hendaklah kamu pilih karena agamanya (akhlaknya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan celaka.” (HR. Bukhari)

2. Berdasarkan Akhlak dan Ketakwaannya

Hal lain yang juga penting dipertimbangkan dalam memilih pasangan adalah tingkat ketakwaannya.

Al-Imam Hasan Al-Bashri, seorang ulama dan cendekiawan muslim pada masa awal kekhalifahan Umayyah dalam kitab Uyunul Akhbar pernah berkata kepada seorang lelaki:

“Nikahkan ia (anak perempuanmu) dengan lelaki yang bertakwa, yang jika ia sedang ridho kepada anakmu maka ia akan memuliakannya, dan jika ia sedang marah kepada anakmu, ia tidak akan menyakitinya,”

3. Berdasarkan Keturunannya

Dalam hadis riwayat Bukhari sebelumnya, aspek keturunan disebutkan juga sebagai aspek yang penting dari cara memilih jodoh menurut Islam.

Hal ini berarti, Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memilih calon yang berasal dari keluarga yang baik dan terhormat.

Berikut adalah hadis lain yang mendukung hal tersebut:

“Pilihlah tempat untuk (air mani) kalian, dan menikahlah dengan yang setara (sekufu), serta nikahkanlah pada mereka”. (HR Ibnu Majah).

4. Berdasarkan Kecantikan Fisiknya

Selain akhlak dan agama, Islam juga memasukkan kecantikan fisik dalam acuan memilih pasangan.

Meski begitu, kecantikan fisik yang dimaksud di sini maknanya sangatlah luas dan kembali kepada preferensi masing-masing, sebagaimana yang tertulis dalam Surat An-Nisa Ayat 3 berikut ini:

فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ

“…maka kawinilah siapa yang kamu senangi dari wanita-wanita…” (QS An-Nisa: 3) 

5. Berdasarkan Ilmu Pengetahuannya

Cara memilih jodoh menurut Islam selanjutnya adalah dengan memperhatikan ilmu pengetahuannya.

Sebab dengan pengetahuan yang luas, seseorang mampu membawa diri dan keluarganya menjadi mulia dan terhormat.

Pasangan dengan banyak ilmu pengetahuan juga diharapkan mampu menjadi orang tua yang membimbing anak-anaknya sehingga tumbuh menjadi manusia yang cerdas dan bermanfaat.

6. Berdasarkan Kesuburannya

Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menghasil keturunan dan melanjutkan generasi Muslim, sehingga dalam Islam terdapat juga anjuran memilih pasangan yang subur alat reproduksinya.

Rasulullah bersabda dalam salah satu hadis yang berbunyi:

“Nikahilah wanita yang penyayang lagi memiliki banyak keturunan, maka sesungguhnya aku akan berbangga-bangga dengan banyaknya kalian di depan umat lainnya pada hari Kiamat.” (HR Abu Daud, an-Nasa`i dan Ahmad).

7. Setara dan Sepadan

Islam juga menganjurkan umatnya untuk mencari jodoh kafa’ah atau setara dan sepadan bukan hanya dalam hal harta, keturunan, dan status sosial, tetapi juga dari segi keimanan dan ketakwaan.

Hal ini penting untuk meminimalisir banyaknya perdebatan dalam rumah tangga nantinya.

Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam persoalan kafa`ah menurut Imam Nawawi al-Bantani pada kitab Nihayatuz Zain adalah sebagai berikut ini:

 أَحدهَا حريَّة فِي الزَّوْج وَفِي الْآبَاء وَثَانِيها عفة عَن الْفسق فِيهِ وَفِي آبَائِهِ وَثَالِثهَا نسب وَالْعبْرَة فِيهِ بِالْآبَاءِ كالإسلام وَرَابِعهَا حِرْفَة فِيهِ أَو فِي أحد من آبَائِهِ وَهِي مَا يتحرف بِهِ لطلب الرزق من الصَّنَائِع وَغَيرهَا وخامسها سَلامَة للزَّوْج من الْعُيُوب المثبتة للخيار 

“Pertama, sifat merdeka (bukan budak) dalam diri calon suami dan ayahnya; kedua, terjaga agamanya; ketiga nasab; keempat pekerjaan; kelima, terbebasnya suami dari aib nikah.”

8. Bukan Seorang Pencemburu

Cemburu adalah salah satu tanda cinta seseorang. Namun, pasangan dengan sifat cemburu yang berlebihan dianjurkan untuk dihindari karena cemburu berlebihan dapat membuat rumah tangga menjadi tidak harmonis dan penuh pertengkaran.

Suatu hari Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai mengapa beliau tidak menikah dengan wanita Anshar.

Kemudian beliau menjawab “sesungguhnya mereka mempunya rasa cemburu yang besar” (HR. Nasa’I, No.3230).

9. Bukan Termasuk Mahramnya

Cara memilih jodoh menurut Islam yang terakhir namun tidak kalah penting adalah dengan melihat garis keturunan atau status mahramnya karena Islam mengharamkan seseorang menikahi orang yang termasuk mahramnya.

Hal ini telah dijelaskan di dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 23 yang berbunyi:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاَتُكُمْ وَبَنَاتُ اْلأَخِ وَبَنَاتُ اْلأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاَّتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاَّتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللاَّتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلاَئِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلاَبِكُمْ 

Artinya: “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan seper susuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua permpuan bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 23)