Terdapat empat organisasi yang mendominasi dalam dunia tinju, yakni World Boxing Association (WBA), World Boxing Council (WBC), World Boxing Organization (WBO), dan International Boxing Federation (IBF).
Gelar juara dari keempat organisasi tersebut menandakan dominasi seorang petinju di kelasnya masing-masing, mulai dari kelas terbang mini, kelas ringan, hingga kelas berat.
Para petinju dari berbagai negara dan latar belakang bertanding dengan sengit untuk merebut sabuk juara prestisius ini.
Deretan Petinju Kaya Prestasi yang Beragama Islam
Dari banyaknya petinju di dunia yang bersaing untuk mendapat gelar ini, terdapat beberapa petinju muslim yang sukses meraih sabuk juara dunia dari pertandingan yang diselenggarakan oleh keempat organisasi tersebut.
Berikut 6 petinju muslim profesional yang sukses mencatatkan namanya sebagai legenda di dunia tinju:
1. Muhammad Ali

Muhammad Ali merupakan legenda tinju beragama Islam yang paling terkenal. Ia lahir pada 17 Januari 1942 dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr., sebelum mengganti namanya setelah menjadi mualaf pada tahun 1964.
Petinju yang dijuluki The Greatest ini memiliki catatan impresif dalam kariernya, yakni 56 kemenangan dari total 61 pertandingan.
Ia memulai kariernya dengan raihan 31 kemenangan beruntun sebelum akhirnya kalah saat melawan Joe Frazier pada tahun 1971.
2. Ruslan Chagaev

Ruslan Chagaev adalah petinju asal Uzbekistan yang bertanding di kelas berat. Dalam 18 tahun kariernya, Chagaev mencatatkan 34 kemenangan, 3 kekalahan, dan 1 kali imbang.
Gelar juara dunia pertamanya diperoleh ketika ia mengalahkan Nikolai Valuev pada tahun 2007.
Ia dijuluki sebagai White Tyson karena mempunyai gaya bertinju yang mirip dengan Mike Tyson.
3. Mike Tyson

Michael Gerard Tyson atau yang lebih dikenal dengan nama Mike Tyson adalah legenda tinju asal Amerika yang memiliki segudang prestasi dan kontroversi.
Pria yang memiliki julukan Iron Mike ini menjadi juara kelas berat WBC setelah mengalahkan Trevor Berbick pada tahun 1986.
Ia tercatat sebagai juara dunia kelas berat termuda berkat kemenangan tersebut.
Setahun kemudian, Mike juga meraih gelar juara WBA dan IBF, menjadikannya petinju pertama yang memegang ketiga sabuk itu sekaligus.
Kehidupan pribadi Mike tidak sebagus performanya di dalam ring. Mike pernah terlibat beberapa kasus, bahkan ia dipenjara pada tahun 1992 akibat pemerkosaan.
Setelah keluar dari penjara, Mike memutuskan untuk menjadi mualaf dan mengganti namanya menjadi Malik Abdul Aziz.
4. Amir Khan

Amir Khan merupakan petinju asal Inggris yang memiliki keturunan Pakistan.
Ia memulai karier profesionalnya pada tahun 2005 dan pensiun pada tahun 2012 dengan mencatatkan 35 kemenangan dan 6 kekalahan.
Selama kariernya, Amir pernah menjadi juara dunia kelas super lightweight WBA 2009 hingga 2012 dan IBF pada 2011.
5. Bernard Hopkins

Bernard Hopkins pernah dipenjara saat masih berusia 17 tahun karena melakukan berbagai kejahatan berat. Ia menjalani 5 dari 18 tahun hukumannya.
Hopkins diketahui menekuni tinju dan agama Islam selama berada di balik jeruji.
Karier tinju profesional Hopkins dimulai saat ia berusia 23 tahun ketika bertanding dengan Clinton Mitchell pada tahun 1988.
Selama 28 tahun kariernya, Hopkins mencatatkan 55 kemenangan, 8 kekalahan, dan 2 kali imbang.
Selain itu, ia menjadi juara dunia tak terbantahkan (undisputed champion) di kelas menengah setelah memenangkan titel WBA, IBF, WBC, dan WBO.
6. Devin Haney

Sama seperti Hopkins, Devin Haney juga merupakan juara dunia tak terbantahkan, namun di kelas ringan. Ia meraih gelar ini pada tahun 2022 setelah mengalahkan George Kambosos Jr.
Ia juga berhasil mempertahankan gelarnya setelah kembali memenangkan pertandingan ulang dengan George di tahun yang sama, dan setelah mengalahkan Vasiliy Lomachenko pada tahun 2023.
Petinju yang memiliki julukan The Dream ini telah mencatatkan 31 kemenangan dan belum pernah menelan kekalahan.