PDIP Butuh Gerindra Untuk Naikkan Posisi Tawar Sesama Parpol Koalisi

Koalisi antara PDI-P dan Gerindra diprediksi akan terbentuk. Hal ini diungkap Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.

Menurut Arya, PDI-P membutuhkan Gerindra untuk menaikkan posisi tawar partai berlambang banteng itu di hadapan partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya. Adapun partai di DPR yang tergabung dalam KIK adalah Golkar, Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura.

“Ya ini memang menunjukkan bulan madu politik antara PDI-P dan Gerindra ya. Memang PDI-P butuh Gerindra untuk menaikkan posisi tawar mereka di hadapan partai koalisi,” ujar Arya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2019).

“Jadi saya kira mereka (PDI-P) mungkin ingin bentuk koalisi yang mungkin ingin mempertimbangkan bermitra dengan Gerindra juga,” tambah Arya.

Seperti diketahui pada Senin 22 Juli 2019, terjadi pertemuan para ketua umum partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di DPP Nasdem, Gondangdia, Cikini, Jakarta Pusat.

Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai tuan rumah, Plt Ketum PPP Soeharso Monoarfa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto.

Namun, pertemuan ini tak dihadiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kemudian pada 24 Juli 2019, Megawati bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hubungan keduanya menghangat pasca pertemuan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Megawati mengundang Prabowo secara khusus untuk hadir dalam Kongres V PDI-P. Mantan Danjen Kopassus itu pun mendapat sambutan yang cukup hangat saat menghadiri acara pembukaan kongres di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8/2019).

Sebagai balasan, Gerindra mengundang Megawati untuk hadir di acara Rapat Koordinasi Nasional, September 2019 mendatang. [tribunnews]