News  

Pemerintah Bentuk Enam KEK Baru Dengan Investasi Rp. 1.000 Triliun: Subang Hingga Sidoarjo

Pemerintah melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui usulan pembentukan enam KEK baru.

Langkah ini diyakini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan total target nilai investasi mencapai Rp 1.069,8 triliun, pengembangan KEK ini diharapkan mampu menciptakan lebih jutaan lapangan kerja.

“Semua usulan KEK ini akan segera disiapkan regulasinya dan kami menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait dapat rampung pada minggu kedua Oktober 2024,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sidang Dewan Nasional KEK, Selasa (24/9/2024), dikutip dari laman KEK.

Dewan Nasional akan merekomendasikan kepada Presiden untuk penetapan PP atas enam KEK baru yang dimaksud. Berikut profil singkatnya:

1. KEK Industri Halal Sidoarjo

KEK yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, ini diharapkan menjadi pusat unggulan bagi industri halal di Indonesia.

KEK ini diusulkan oleh PT Makmur Berkah Amanda dengan rencana kegiatan usaha nya yaitu produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi.

Dengan luas lahan mencapai 796,65 hektar, kawasan ini dirancang untuk mendukung pengembangan sektor manufaktur yang berfokus pada produk halal.

KEK Industri Halal Sidoarjo memiliki target realisasi investasi sebesar Rp 97,8 triliun pada 2054 dan target tenaga kerja sebanyak 317.670 orang.

2. KEK Batuta Chemical Industrial Park (BCIP)

PT BCIP mengajukan usulan untuk mendirikan KEK di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

KEK ini dirancang untuk menjadi pusat industri yang berfokus pada sektor manufaktur dengan luas lahan mencapai 748,9 hektar.

Dengan potensi total tenaga kerja sebanyak 432.964 orang, KEK BCIP memiliki target realisasi investasi sebesar Rp 61,51 triliun pada 2054.

Kegiatan usaha di KEK BCIP meliputi Produksi dan Pengolahan gasifikasi batubara dan ammonium nitrat diesel, logistik dan distribusi, dan pengembangan energi.

3. KEK Patimban

Terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, KEK Patimban dirancang sebagai KEK manufaktur diusulkan oleh PT Wahana Mitra Semesta dengan kegiatan usaha produksi pengolahan hilirisasi petrokimia, baterai EV, dan semiconductor, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.

KEK Patimban diusulkan dengan luas lahan sebesar 511 hektar yang dengan total realisasi investasinya sebesar Rp 141,6 triliun pada 2054 dan target tenaga kerja sebanyak 156.154 orang.

4. KEK Subang

Selain KEK Patimban, KEK ini juga terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan menjadi KEK manufaktur. Diusulkan oleh PT Aneka Bumi Cipta.

Dengan luas lahan mencapai 481,93 hektar, KEK Subang menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 134,59 triliun dan tenaga kerja sebanyak 95.139 orang.

KEK ini memiliki kegiatan usaha produksi dan pengolahan perakitan mobil listrik dan logistik dan distribusi. PT BYD Auto Indonesia yang bergerak di bidang mobil listrik menjadi anchor investor KEK Subang.

 

5. KEK Mangkupadi

KEK ini terletak di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, merupakan usulan oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).

Dengan luas lahan mencapai 11.696,53 hektar, KEK ini ditargetkan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak 140.796 orang dan merealisasikan investasi sebesar Rp 504 triliun.

Fokus utama dari KEK Mangkupadi adalah pengembangan sektor manufaktur, khususnya dalam produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi terbarukan.

PT Kalimantan Alumunium Industri yang bergerak di bidang smelter alumunium menjadi anchor investor dari KEK ini.

6. KEK Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang

KEK yang berada di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah ini diusulkan oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang.

Dengan luas lahan sebesar 2.886,87 hektar, target realisasi investasinya mencapai Rp 130,3 triliun dan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 325.651 orang.

Dengan fokus utama dari kawasan ini adalah pengembangan sektor manufaktur, termasuk produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pengembangan pariwisata.

Anchor investor KEK ini yaitu KCC Glass Indonesia, Yih Quan Footwear Indonesia, dan Wavin Manufacturing Indonesia. KEK Kawasan Industri Terpadu Batang yang

(Sumber)