Berbicara destinasi wisata di Indonesia tidak akan ada habisnya. Pantai menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati oleh wisatawan. Keindahan alam, suara deburan ombak yang menenangkan hati serta suasana senja yang syahdu menjadi daya tarik yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Sebagai negara kepulauan yang diapit oleh dua samudera luas, Indonesia memiliki ratusan pantai yang membentang dari Pulau Sumatera hingga Papua. Setiap pantai menawarkan keunikan ekosistem yang menarik.
Pantai Sowa dapat kamu jadikan sebagai salah satu tujuan destinasi wisata alam jika Kawan GNFI sedang berkunjung di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Hamparan laut yang luas, butiran pasir putih bersih serta birunya langit akan menyambut kehadiranmu.
Di manakah letak Pantai Sowa? Apa saja yang bisa Kawan GNFI lakukan untuk mengeksplorasi alam di sana? Yuk, simak tulisan ini untuk mencari tahu jawabannya!
Pantai Sowa Terletak di Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Pantai Sowa berada di Distrik Yaur Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Untuk sampai ke sana, wisatawan harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih tiga jam dari Kota Nabire. Selama perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan indahnya pemandangan alam yang masih asri dan bebas polusi.
Pantai berpasir putih ini terletak di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC). Dilansir dari Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, TNTC merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia yang terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%) dan perairan lautan (89,8%).
Pantai Sowa menjadi bagian dari Taman Nasional Teluk Cenderawasih, sehingga perairan, biota laut dan terumbu karang yang ada di dalamnya dilindungi oleh pemerintah.
Menyaksikan Pesona Indahnya Biota Laut dan Terumbu Karang dengan Snorkeling
Kegiatan eksplorasi pertama yang Kawan GNFI bisa lakukan adalah snorkeling. Air laut yang berwarna biru kehijauan begitu jernih dan tenang, sehingga wisatawan bisa dengan mudah mengintip kehidupan terumbu karang dan biota laut yang begitu mempesona.Snorkeling bisa dilakukan di pinggir pantai atau di pulau kecil yang berada tidak jauh dari Pantai Sowa.
Jika ingin berkunjung ke pulau kecil, berlayarlah menggunakan kapal cepat atau speed boat yang dinahkodai oleh warga lokal. Meninggalkan Pantai Sowa sejenak, wisatawan akan diajak untuk bermain di pulau-pulau yang tidak berpenghuni.
Pulau ini terasa milik sendiri. Kamu bebas menyapa penghuni ekosistem air di sana. Warna-warni terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang lucu berenang bebas di laut lepas.
Petualangan menjelajah lautan Teluk Cenderawasih ini ditempuh kurang lebih selama tiga jam. Jangan lupa untuk membawa peralatan snorkeling ya.
Berkunjung Ke Whale Shark Center atau Pusat Pengelolaan Hiu Paus di Tengah Laut
Aktivitas eksplorasi selanjutnya adalah mengunjungi Whale Shark Center (WSC) atau pusat pengelolaan hiu paus. Ini adalah salah satu destinasi wisata yang diunggulkan oleh pemerintah setempat. Hiu paus (Rhincodon typus) menjadi ikon Taman Nasional Teluk Cenderawasih karena di laut ini hiu paus hidup dan berenang bebas.
Salah satu hal yang membuat wisatawan takjub adalah WSC berdiri di atas laut lepas dengan konsep bangunan apung. Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, pusat pengelolaan hiu paus ini tidak hanya untuk ekowisata saja, melainkan sebagai pusat penelitian hiu paus bagi ilmuwan dan penggiat konservasi dengan tujuan untuk melestarikan spesies ikan ini.
Apakah di sini pengunjung dapat berinteraksi dengan hiu paus? Sayangnya tidak selalu karena tidak setiap saat hiu paus akan muncul dipermukaan. Jika beruntung, wisatawan dapat bertemu secara langsung, jikapun tidak di laboratorium apung ini menyediakan berbagai informasi seputar hiu paus yang akan menambah wawasanmu.
Berburu Hiu Paus dengan Mengelilingi Bagan Nelayan
Tidak perlu berkecil hati jika Kawan GNFI belum berhasil berjumpa dengan hiu paus di Whale Shark Center. Hiu Paus yang bebas berenang di laut luas tentu tidak mudah kita temukan di suatu titik. Dibutuhkan sebuah keberuntungan dan dukungan alam semesta untuk bisa melihat langsung hewan ini.
Jika masih penasaran, pengunjung bisa meminta bantuan nelayan untuk memanggil kawanan hiu paus. Lanjutkanlah perjalanan ke bagan atau rumah singgah nelayan yang ada di tengah laut. Di sana, para nelayan dengan senang hati akan membantu para wisatawan untuk bertemu dengan hiu paus.
Mereka akan menebarkan ikan puri atau ikan teri untuk menarik hiu paus berenang ke permukaan laut. Ada beberapa bagan nelayan yang didirikan di atas laut. Pengunjung boleh menunggu sekitar dua puluh menit, jika hiu paus tidak kunjung memperlihatkan diri sebaiknya wisatawan berpindah ke bagan lainnya.
Hiu paus menjadi ikan yang diidolakan oleh wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Ikan ini merupakan spesies ikan terbesar dan disebut hiu paus karena badannya yang besar seperti hiu, tetapi bentuk kepala menyerupai paus. Panjangnya bisa sampai 20 meter dan beratnya mencapai 30 ton. Meskipun demikian, hiu paus terkenal jinak jika bertemu dengan manusia.
Bersantai di Pinggir Pantai Sowa Sambil Menikmati Pemandangan Alam yang Begitu Menakjubkan
Setelah menikmati keseruan menjelajah lautan, Kawan GNFI bisa bersantai sejenak melepas lelah sambil duduk santai di pinggir pantai. Letakkanlah beban pikiranmu dan nikmatilah pemandangan menakjubkan yang ada di depan mata. Ambil nafas yang panjang dan dengarkan suara hembusan angin yang sedang berbisik di telingamu.
Pantai, senja dan secangkir kopi hangat menjadi perpaduan yang pas untuk menghadirkan suasana romantis. Di Pantai Sowa yang cenderung sepi wisatawan ini anggaplah seperti milik sendiri. Nikmlatilah ciptaan Tuhan yang Maha Agung ini. Jangan pernah lelah untuk mencintai Indonesia. Jika ada kesempatan berkunjung ke Nabire, jangan lewatkan petualangan seru ini ya, Kawan GNFI.