Wisata  

Sensasi Jumpa Raksasa Eksotis Bawah Laut: Hiu Paus di Botubarani, Gorontalo

Provinsi Gorontalo di sisi utara Pulau Sulawesi, jadi salah satu destinasi yang pas dikunjungi wisatawan penyuka wisata bahari.

Mulai dari pantainya, island hopping, hingga keindahan alam bawah lautnya, memang pas untuk dijelajahi.

Salah satu daya tarik Gorontalo adalah wisata hiu paus yang berada di Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.

Jaraknya dekat dengan pusat Kota Gorontalo, yakni sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh kurang-lebih setengah jam.

Wisatawan bisa berkunjung dengan menyewa kendaraan, seperti sepeda motor. Cukup ikuti Jalan Trans Sulawesi pantai selatan.

Siluet raksasa bawah air yang bikin kaget

Kompas.com sempat menjajal pengalaman berenang dan menyelam bersama hiu paus di Botubarani, Gorontalo ini pada Sabtu (31/8/2024).

Saat itu, saya bergabung dengan rombongan Media Press Tour ke Gorontalo yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sekitar pukul 07.00 WITA, saya mulai menceburkan diri ke laut karena sudah ada satu hiu paus. Wisatawan bisa mendekati paus menggunakan perahu dengan kapasitas 3 orang atau berenang langsung dari pantai.

Begitu kapal mendekati paus, saya langsung menceburkan diri. Mengenakan sepatu katak dan kacamata snorkel, saya langsung mencari keberadaan hiu paus yang biasa disapa Sherli itu.

 

Meski sudah mengenakan kacamata snorkel, kondisi air laut pada pagi itu kurang jelas. Hanya warna biru kehijauan yang tampak di mata.

Saya akhirnya menemukan lokasi hiu paus dan segera berenang mendekatinya. Namun saat sudah dekat, saya sempat terkejut dan takut ketika melihat siluet ikan besar itu di bawah air.

Ternyata, hiu paus berukuran besar. Baru pertama kali saya berenang dengan ikan sebesar itu yang ukurannya sekitar lima meter. Hanya ada satu hiu paus saat itu.

Padahal, hiu paus tidak berbahaya bagi manusia. Ia memakan plankton dan udang dengan cara menyedot air.

Hiu paus yang eksotis

Meski begitu, saya tetap memberanikan diri untuk mendekati ikan berwarna abu-abu dengan totol berwarna putih itu.

Lama kelamaan, saya pun terbiasa dengan pemandangan makhluk besar itu, sehingga fokus untuk mengabadikannya di bawah air.

 

Ternyata, hiu paus adalah satwa yang eksotis. Ia tidak menyeramkan, meski berukuran besar. Rasanya betah untuk memandanginya makan dan berenang sambil berharap agar tetap lestari sepanjang masa.

Ada beberapa perahu wisatawan saat itu dan mereka yang memesan paket naik perahu kaca dengan pemandu masin-masing.

Baca juga: Bank Dunia Turut Andil dalam Pelestarian Laut Gorontalo

Hiu paus pun berenang bergantian mengikuti masing-masing pemandu yang memanggil mereka menggunakan umpan udang.

Wisatawan yang ingin mengabadikan hiu paus dari bawah air pun harus berenang untuk mengikutinya.

Mengabadikan hiu paus dari atas air

Wisatawan tidak harus menceburkan diri ke laut untuk bisa mengabadikan atau memotret hiu paus. Mereka bisa melakukannya dari atas perahu.

Wisatawan berfoto bersama hiu paus di Botubarani, Gorontalo, Sabtu (31/8/2024).
Wisatawan berfoto bersama hiu paus di Botubarani, Gorontalo, Sabtu (31/8/2024).(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Pemandu di perahu nanti akan mengundang hiu paus agar mendekat dengan umpan udang. Saat hiu paus mendekati perahu dan makan, wisatawan bisa memotretnya.

Cara lainnya adalah menggunakan drone. Wisatawan bisa menyewa perahu kaca dan jasa foto atau video menggunakan drone.

Tarif paket perahu kaca dengan dokumentasi drone dibanderol seharga Rp 450.000 per orang. Jika ingin menyewa alat snorkeling, tarifnya Rp 50.000 dan menuju lokasi snorkeling Rp 35.000. Sementara perahu kapasitas tiga orang tarifnya Rp 100.000.