Cagar budaya merupakan suatu benda, bangunan, struktur, atau kawasan yang dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, atau kebudayaan.
Oleh karena itu, maka cagar budaya dilindungi oleh undang-undang untuk mencegah kerusakan, perubahan, atau hilangnya warisan tersebut.
Jakarta memang menjadi salah satu wilayah yang banyak meninggalkan warisan budaya kebendaan. Di tahun 2022 hingga 2024, terdapat 18 warisan budaya kebendaan menjadi cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Perlindungan memang penting, agar warisan budaya tersebut tidak rusak atau hilang seiring waktu,” ujar Justin Adrian, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, yang dilansir melalui dprd-dkijakartaprov.go.id.
Terdapat 3 dari 18 cagar budaya yang telah ditetapkan, berlokasi di Kepulauan Seribu. Kira-kira, apa saja 3 tempat bersejarah di Kepulauan Seribu yang dijadikan cagar budaya pada tahun 2024 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta? Mari, kita telusuri secara bersama-sama!
1. Benteng Onrust
Apabila Kawan GNFI ingin mengunjungi Benteng Onrust, Kawan GNFI harus datang ke Pulau Onrust, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu. Pada tahun 1619, Pulau Onrust pernah dijadikan sebagai basis pertahanan laut oleh VOC. Maka dari itu, terdapat benteng-benteng yang mengelilingi pulau sebagai sistem pertahanan.
Benteng Onrust kemudian dijadikan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tahun 2024. Berdasarkan catatan sejarah, benteng ini didirikan pertama kali pada tahun 1656, dan dibongkar serta diperluas menjadi bangunan benteng besar secara bertahap dimulai pada 1671.
Bagi Kawan GNFI yang tertarik dengan sejarah maupun budaya, Benteng Onrust menawarkan kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang kolonialisme Belanda di Indonesia. Benteng Onrust merupakan pilihan tempat wisata yang bisa dikunjungi ketika sedang berkunjung ke Pulau Onrust yang ada di Kepulauan Seribu.
2. Menara Martello Pulau Bidadari
Pulau Bidadari merupakan pulau yang berada di wilayah Kepulauan Seribu. Dahulunya, Pulau Bidadari dijadikan sebagai tempat merawat orang-orang yang terkena penyakit. Salah satu cagar budaya yang baru ditetapkan oleh pemerintah di pulau tersebut, adalah Menara Martello.
Menara Martello yang berada di Pulau Bidadari pada masa kolonial Belanda, difungsikan sebagai menara pengawas. Bangunan tersebut berbentuk bulat dan mempunyai diameter yang berkisar 23 meter serta tinggi 6,5 meter.
Selain berkunjung ke Benteng Onrust, Kawan GNFI juga bisa mengunjungi Menara Martello yang berada di Pulau Bidadari, dan masih berada di wilayah Kepulauan Seribu. Menara Martello di Pulau Bidadari bukan hanya sebuah reruntuhan, tetapi juga representasi penting dari sejarah maritim Jakarta dan pertahanan kolonial Belanda.
3. Mercusuar Pulau Sebira
Pulau Sebira merupakan pulau yang terletak paling utara di Kabupaten Kepulauan Seribu. Salah satu bangunan yang dijadikan sebagai cagar budaya pada tahun 2024 di Pulau Sebira, adalah Mercusuar Pulau Sebira.
Mercusuar Pulau Sebira ternyata sudah didirikan pada masa kolonial Belanda di tahun 1869. Mercusuar ini berfungsi sebagai pemandu kapal-kapal yang melintasi perairan Laut Jawa dan masih beroperasi hingga kini.
Mercusuar Pulau Sebira memberikan nilai sejarah yang unik bagi pulau ini. Keberadaannya sebagai cagar budaya, diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata. Tempat ini menjadi rekomendasi selain Benteng Onrust dan Menara Martello Pulau Bidadari, apabila Kawan GNFI sedang menikmati liburan di Kepulauan Seribu.