Wisata  

Bubur Ase, Kuliner Tradisional Kaya Rempah Khas Betawi Yang Mulai Langka

Bila berbicara bubur terenak di Jakarta, sebagian dari kalian pastinya mengatakan bubur ayam khas Cianjur, Cirebon atau Sukabumi. Tetapi sebenarnya masyarakat Betawi mempunyai bubur khasnya sendiri yang bernama bubur ase.

Dinukil dari CNN Indonesia, bubur ase ini tampil sangat berbeda dengan bubur cianjur atau sukabumi. Bubur nasinya memang terlihat biasa, tetapi topping yang diberikan di atasnya sangatlah berbeda.

Bila bubur cianjur dan sukabumi mempunyai topping suwiran daging ayam dan juga taburan kacang kedelai goreng, irisan daun seledri, bawang goreng dan kerupuk oranye serta emping, tetapi bubur ase tidak demikian.

Penampakan bubur ini gelap, di beberapa sisi mungkin terlihat bubur nasi lembutnya yang berwarna putih. Kuah bumbu buburnya tidak menggunakan kuah santan berwarna kuning. Gelapnya bubur ini karena paduan bubur dengan kuah semur daging Betawi.

Resep turun temurun

Bubur Ase Kuliner Tradisional Betawi Warisan Budaya Tak Benda Yang Sudah  Sangat Langka - Berita Rasa Mantap

Siti Rochani, penjual bubur ase menjelaskan bukan cumah kuahnya saja yang ditambahkan ke dalam bubur. Tetapi potongan daging sapi dan kentang yang dibuat semur ini juga ditambahkan sebagai lauk pendamping bubur.

Dirinya mengolah sendiri semur betawi ini dengan bumbu-bumbu komplit. Semur ini dibuat dengan bumbu lada, bawang putih, kemiri, dan biji pala yang dihaluskan. Semua olahan ini diwariskan secara turun-temurun.

“Semua resepnya turun-temurun,” katanya wanita yang kerap di sapa Ani ini.

Ani mengungkapkan kerap menggunakan ikan teri asin yang digoreng, kacang tanah goreng, daun kucai iris dan bawang goreng sehingga semur yang terlihat pekat ini makin terasa gurih.

“Aslinya pakai teri jengki. Tapi sekarang saya pakai teri medan karena rasanya jadi lebih enak,” katanya.

Sulit ditemukan

Bubur Ase Bang Lopi, TANAH ABANG - Cek Menu, Review, Promo Terbaru 2024 di  Horego

Bubur betawi ini belum lengkap adanya tambahan asinan sayur khas Betawi di dalamnya. Adanya asinan dan semur ini yang membuat banyak orang berpikir bahwa ini jadi penyebab buburnya bernama ase.

“Ase itu artinya dingin. Buburnya disajikan dingin dan jadi serba dingin ditambah asinan dan teri. Kunci buburnya terletak di daging dan asinan,” ucap wanita yang biasa menjual dagangan di Pekan Raya Jakarta.

Seporsi bubur ase di PRJ ini dijualnya dengan harga Rp15.000. Ani mengungkapkan harganya cukup mahal karena pakai daging. Ani mengaku kini sudah tak banyak lagi orang yang menjual bubur asli Jakarta.

Karena itu, keinginan Ani untuk menjual bubur ini bukanlah semata-mata ingin mencari keuntungan saja. Sebaliknya dia justru ingin memperkenalkan bubur ini kepada masyarakat luas, khususnya di Jakarta.

“Saya mau melestarikan makanan Betawi. Belum banyak yang tahu bubur ini,” paparnya.