Ujub adalah sifat yang berbahaya jika dimiliki oleh manusia. Sikap ujub membuat seseorang mengira bahwa kesuksesannya sepenuhnya berasal dari usaha sendiri.
Mengutip Ihya’ ‘Ulumuddin Jilid VI oleh Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan Moh. Zuhri, buah dari ujub adalah keras kepala pada argumen sendiri, menjauhi musyawarah, beranggap orang yang berbeda pandangan dengannya ialah orang bodoh. Ia meninggalkan majelis dan perkumpulan serta mengabaikan argumen yang dikemukakan oleh ahli ilmu, ia memalingkan wajahnya dan menganggap dirinya telah cukup dengan pendapat akalnya sendiri serta menganggap remeh dan menghina mereka.
Dalam surat Lukman ayat 18 jelas jika Allah SWT membenci orang-orang yang sombong dan suka membanggakan dirinya. Berikut firman-Nya:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya: “Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Mengutip Ringkasan Ilya’ ‘Ulumuddin Imam Al-Ghazali oleh Abu Fajar Al Qalami, menurut istilah katanya ujub bermakna Al-Zahw (kebanggaan) dan Al-Kibr (kesombongan). Ujub adalah rasa sombong yang bertempat dalam batin seseorang disebabkan karena ia merasa mempunyai kesempurnaan dalam ilmu dan amalnya.
Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa ujub merupakan pandangan terhadap diri sendiri serba sempurna dan serba baik, dibarengi dengan lupa akan anugerah dari Allah SWT. Sedangkan, menurut Al-Junjani, ujub merupakan anggapan seseorang terhadap kelebihan yang dimilikinya, padahal dirinya tidak berhak memiliki anggapan tersebut.
Imam Al-Ghazali mengatakan ujub adalah membanggakan diri sendiri dan merupakan sebuah penyakit yang akut dan melekat pada hati seseorang, sehingga ia merasa dirinya mulia dan harus dihormati. Ujub adalah sikap yang membuat seseorang memandang dirinya dengan rasa mulia dan merendahkan orang lain.
Dalam buku Obat Penyakit Hati oleh Hafidz Muftisany, ujub adalah sifat suka membanggakan diri atas apa yang ia miliki, sementara apa yang ia miliki sebenarnya adalah karunia Allah SWT. Sifat ujub dapat merusak hati dan cenderung membuat seseorang menjadi sombong.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ujub adalah salah satu penyakit hati yang dicirikan dengan adanya sifat sombong. Hal ini memiliki banyak konsekuensi seperti munculnya suka membanggakan diri sendiri, merasa ingin dihormati, serta adanya perasaan aman dari siksa Allah SWT.
Ciri-Ciri Ujub
Ciri-ciri ujub diungkapkan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin. Berikut empat ciri pokok dari ujub:
1. Berbangga Diri
Orang yang dalam dirinya terdapat sifat ujub memiliki ciri selalu merasa puasa dengan dirinya, merasa hidupnya sempurna, menghiraukan bantuan orang lain, menganggap dirinya paling bisa, serta memuja-muja kelebihan yang ia miliki dan memamerkannya ke orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan pujian.
2. Meremehkan dan Menganggap Kecil Orang Lain
Seseorang yang memiliki sifat ujub dalam dirinya akan meremehkan orang lain dan bersikap apatis terhadap lingkungan sekitarnya. Ia akan menunjukkan keangkuhannya, mudah marah, dan selalu bernada tinggi ketika beragumen dengan orang lain.
3. Keras Kepala
Orang yang memiliki sifat ujub tampak terlihat dengan karakternya yang keras dan cenderung mempertahankan pendapatnya sendiri dibandingkan mendengar saran atau pendapat orang lain. Ia merasa dirinyalah yang paling benar dan sering membangkang ketika dinasehati.
4. Lemahnya Iman kepada Allah SWT
Sifat ujub dapat menjadikan lemahnya iman seorang hamba kepada Allah, karena ia memandang dirinya sempurna dan dapat melakukan apapun tanpa bantuan Allah SWT. Dalam beribadah, ia cenderung berorientasi pada perhatian dan pujian dari orang lain
Cara Menghindari Ujub
Ujub adalah rasa sombong yang besar terhadap diri sendiri dan sifat seperti ini harus dihindari sebagai seorang Muslim. Islam mengajarkan untuk menjauhi sifat ujub dan menggantinya dengan sikap rendah hati.
Kembali mengutip buku Obat Penyakit Hati, berikut ini adalah obat dari penyakit hati ujub:
1. Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang mana segala petunjuk dan hikmah terkandung di dalamnya. Selain itu, membaca Al-Quran juga memberi manfaat agar hati kita menjadi tenang.
2. Sholat Qiyamul Lail
Jika merasa hati sedang kotor, maka sholat Qiyamul Lail atau sholat Tahajjud adalah salah satu cara untuk menghilangkan penyakit hati tersebut. Doa yang dipanjatkan saat sholat malam dapat membuat hati seseorang tentang.
3. Berdzikir
Berdzikir artinya mengingat dan memuji Allah SWT. Dengan berdzikir, kita sebagai hamba akan selalu mengingat Allah Yang Maha Kuasa dan tidak menganggap diri lebih besar dari Sang Pencipta.
4. Berteman dengan Orang Shaleh
Sesungguhnya, Islam tidak melarang kita untuk bergaul dengan siapa pun. Namun demikian, Islam menganjurkan untuk memilih teman dan berkumpul dengan orang shaleh agar penyakit hatinya dapat terobati.
Demikian artikel mengenai pengertian ujub, Ciri-Ciri dan cara menghindarinya. Semoga detikers selalu terhindar dari penyakit hati. Amin.