Presiden Prabowo Subianto yang kini fokus memerangi korupsi serta pengembalian uang negara, perlu melirik kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang mendera Bank BCA.
Pengamat Ekonomi dan Politik dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinagoro mengatakan, banyak kasus besar yang belum terselesaikan secara tuntas. Terutama menyangkut pengembalian aset negara.
“Presiden Prabowo ini memiliki political will, dia mau serius memberantas korupsi-korupsi kakap. Katanya korupsi itu dari kepala. Kalau ikan itu kepalanya yang busuk,” ujar Sasmito kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Ia berharap, pemerintahan Prabowo berani mengupas tuntas skandal BLBI yang merugikan negara hingga Rp1.030 triliun. Program BLBI ini, awalnya bertujuan mulia. Menyelamatkan perbankan yang hampir kolapse digulung krisis keuangan di era Soeharto.
Selanjutnya, Sasmito membeberkan data 4 obligor terbesar dalam skandal BLBI, yaitu Anthony Salim (Rp33 triliun), Sjamsul Nursalim (Rp32 triliun), Usman Atmajaya (Rp30 triliun), dan Bob Hasan (Rp14 triliun).
Selain itu, dia menyoroti pembelian aset Bank BCA oleh Budi Hartono seharga Rp5 triliun. Padahal, nilai sebenarnya menurut kalkulasi LPEKN mencapai lebih dari Rp200 triliun. “Kalau Anda mau bandingkan sekarang yang ramai soal korupsi CSR BI di Komisi XI, tidak ada apa-apanya dibandingkan subsidi bunga obligasi rekap ini,” kata Sasmito tegas.
Ia juga menantang Presiden Prabowo segera mengungkap megaskandal BLBI ini. Jangan mengulang pendahulunya, yakni Jokowi yang pada akhirnya tak memberikan bukti. “Jangan sampai Prabowo sami mawon (sama saja) dengan Jokowi yang NATO (No Action Talk Only),” pungkasnya.
Sempat hangat, wacana Prabowo ingin memaafkan koruptor tobat agar mengembalikan uang negara yang dicuri. Tujuannya untuk pemulihan aset negara.
Kemudian, ia merevisi maksud pernyataan itu. Bahwa rencana memaafkan koruptor bukan sekedar memaafkan begitu saja. Rencana tersebut justru ingin agar para koruptor, sadar dan benar-benar bertobat. Jangan lupa, kembalikan semua uang yang dijarahnya dengan cara-cara melawan hukum.
“Ada yang mengatakan Prabowo mau maafkan koruptor bukan begitu, orang bertaubat, tapi kembalikan dong yang kau curi, enak aje, sudah nyolong, ‘aku bertaubat’, yang kau curi kau kembalikan. Bukan saya maafkan koruptor. Tidak,” kata Prabowo saat menghadiri perayaan Natal Nasional yang digelar di Indonesia Arena, kompleks, GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
Dia pun mengajak seluruh pihak untuk bersatu melawan korupsi di Indonesia. Prabowo menegaskan, rakyat menuntut pemerintah yang bersih.(Sumber)