Aksi penembakan terhadap pemilik rental mobil yang menyewakan mobilnya kepada seseorang terjadi di Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (2/1). Dua orang berinisial IAR (48) dan RAB (60) jadi korban dalam peristiwa itu.
Peristiwa bermula ketika mobil rental merek Honda Brio milik IAR disewa seseorang berinisial AS selama tiga hari. Kemudian, AR menerima notifikasi bahwa GPS yang dipasang pada mobil dicabut sehingga menimbulkan kecurigaan mobil akan digelapkan.
IAR dan dua anaknya kemudian melakukan penelusuran dan menuju ke Pandeglang, Banten, usai mendapat titik keberadaan mobilnya. Saat mendapati mobilnya dan dihampiri, ternyata mobil Honda Brio itu bukan lagi dikemudikan oleh AS dan sudah berpindah tangan.
Namun demikian, ketika hendak disergap, salah seorang pelaku ada yang membawa senjata api sehingga IAR mengurungkan niat untuk mengambil mobilnya dan hanya membuntuti para pelaku.
IAR dan kedua anaknya berusaha mengejar para pelaku sambil meminta bantuan ke kepolisian untuk memberi pendampingan. Namun, polisi malah merasa keberatan. IAR pun menghubungi Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta pendampingan dan bantuan mengamankan unit mobil yang dibawa kabur pelaku.
Mereka kembali membuntuti para pelaku hingga terjadi kejar-kejaran dan masuk ke Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak. Mereka melakukan penyergapan di sana tapi berujung keributan dan penembakan. IAR tewas dalam insiden itu. Selain itu, ada anggota ARMI berinisial RAB yang terkena tembakan dan dirawat di rumah sakit.
Pelaku Mengaku Anggota TNI AU
Sebelum melakukan penembakan, salah seorang pelaku yang belum diketahui identitasnya disebut sempat mengaku sebagai anggota TNI AU. Menanggapi hal itu, Kadispen AU, Marsma TNI Ardi Syahri, mengaku pihaknya sudah menerima informasi terkait kasus itu. “Benar ada kejadian tersebut,” kata dia melalui pesan singkat pada Jumat (3/1).
Namun berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, TNI AU membantah keterlibatan anggotanya.
“Penyelidikan mendalam dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut,” ujar Kadispen TNI AU, Marsekal Pertama Ardi Syahri.
Ardi mengatakan, TNI AU tetap berkomitmen menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak yang berwenang. TNI AU juga mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat,” tutupnya.