FILM 1 Imam 2 Makmum baru saja tayang di bioskop mulai 16 Januari. Film yang diproduksi oleh Base Entertainment dan Cahaya Pictures ini mengikuti kisah cinta pasangan rumah tangga Arman (Fedi Nuril) dan Anika (Amanda Manopo).
1 Imam 2 Makmum merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata. Mengisahkan perjalanan pernikahan Anika (Amanda Manopo) dengan Arman (Fedi Nuril), seorang duda yang masih mencintai mendiang istrinya, Leila (Revalina S. Temat) yang telah wafat 4 tahun lalu. Meski Anika memasuki pernikahan ini dengan harapan besar, ia mendapati banyak kekecewaan.
Mulai dari tidur terpisah hingga Arman yang enggan menjadi imam saat salat. Hati Anika semakin hancur ketika menemukan kamar Arman masih dipenuhi kenangan Leila.
Bisakah seorang suami mencintai dua istri, satu yang hadir di sisinya, dan satu lagi yang tetap hidup dalam kenangan? Mampukah Anika tetap setia dan mencintai Arman, meski sering merasa tak dianggap?
“Berperan sebagai Anika, saya merasakan betapa besar ujian kesabaran dan keteguhan hati seorang perempuan dalam pernikahan. Di film 1 Imam 2 Makmum, kesetiaan Anika diuji dengan cara yang berbeda. Ia harus belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan cinta yang tak bisa sepenuhnya dimiliki.
Lewat film ini, kami ingin berbagi kisah tentang bagaimana cara bertahan dan menemukan cinta kembali setelah rasa sakit.
Saya sangat berharap penonton bisa merasakan emosi dan pelajaran berharga dari perjalanan Anika,” kata Amanda Manopo tentang perannya sebagai Anika di film 1 Imam 2 Makmum, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis, (16/1).
1 Imam 2 Makmum disutradarai oleh Key Mangunsong yang sebelumnya menyutradarai film Air Mata di Ujung Sajadah dan diproduseri oleh Fauzar Nurdin dan Aoura Lovenson Chandra, dengan konsep orisinal dan skenarionya ditulis oleh Ratih Kumala, penulis serial Gadis Kretek.
“Setiap pernikahan punya perjuangan dan pengorbanannya sendiri. 1 Imam 2 Makmum adalah cerita tentang bagaimana menerima kenyataan, berdamai dengan duka, dan menerima cinta yang ada di hadapan kita. Saya berharap film ini dapat menyentuh hati penonton, terutama mereka yang pernah merasakan perjuangan serupa dalam hubungan mereka,” ujar sutradara 1 Imam 2 Makmum Key Mangunsong. (Sumber)